Oleh : Hendri. Y
(Penulis merupakan Widyaiswara BPP Jambi Kementan RI sekaligus Ketua Umum KA KAMMI Provinsi Jambi)
Voldemort terus mengikuti kemana Harry pergi, bukan hanya di dunia nyata, namun juga masuk kedalam alam bawah sadar Harry. Disaat tidurpun Voldemort terus memberikan rangkaian kejadian yang begitu mengerikan dialami Harry Potter.
Namun Harry tetap mendapatkan takdir keberuntungan, ia selalu mampu mencari celah untuk keluar dari pengaruh jahat dan gangguan berkepanjangan dari Voldemort.
Ya, celah keberuntungan, setiap manusia diberikan celah keberuntungan. Dari celah keberuntungan terdapat peluang keberhasilan meskipun hanya 50:50 istilah kini fifty-fifty.
Apakah celah keberuntungan itu? Celah keberuntungan adalah kesempatan yang diberikan oleh Sang Pemberi Takdir pada manusia untuk memaksimalkan usahanya dan sekuat kepercayaan menggantungkan keadaanya pada Sang Pencipta.
Celah keberuntungan adalah kesempatan yang sempit, disaat tidak ada lagi peluang untuk lolos dari lobang takdir. Satu-satunya kesempatan yakni melalui celah tersebut. Itulah kenapa do’a tiga orang yang bertawasul atas amal sholihnya berhasil keluar dari celah sempit lobang gua yang tertutup batu saat mereka sedang berteduh.
Lantas bagaimana dengan “angin kematian”? adakah celah sempit untuk bisa terlepas darinya? Adakah peluang antara usaha maksimal dan do’a yang dimunajatkan untuk terlepas dari angin kematian?
Inilah intinya. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Istilah merasakan adalah sesuatu yang terasa oleh indra perasa. Sebagai manusia, kita diberi setidaknya lima indra perasa. Dari lima indra tersebut manakah yang paling sensitif dalam hal merasa?
Angin kematian akan menggugurkan daun-daun kehidupan. Tidak hanya daun yang sudah tua, tapi daun mudapun tak luput digugurkan oleh angin kematian. Itulah kenapa setiap malam Malaikat Maut selalu berkunjung kerumah anak cucu Adam untuk melihat, apkah sudah gugur nama si Fulan dari pohon kehidupan, yang artinya daun yang gugur dari pohon kehidupan tertulis namanya untuk segera dicabut.
Itulah kenapa setiap menjelang tidur manusia dianjurkan untuk selalu mengevaluasi amal perbuatannya, dengan tujuan agar timbangan kebaikannya hari itu lebih banyak dari timbangan keburukan.
Maka dari itu, rasakanlah angin kematian kita, agar semakin hari semakin banyak kebaikan yang diperbuat. Karena indra perasa yang selalu diasah akan mampu merasakan tanda-tanda kematian. Pertajamlah kemampuan untuk merasakan, agar tidak ada sesal dihari kemudian. Sambil merasakan hembusan surga angin Kerinci.