Muaro Jambi, Oerban.com – Salah satu strategi Kementerian Pertanian dalam menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan adalah dengan mencanangkan Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam (GPOT) selama bulan Juni sampai September 2020 ini. Percepatan tanam ini gunanya untuk mengamankan produksi dan menjaga stabilitas pangan serta mengantisipasi musim kering yang akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus 2020. (11 Juli 2020)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan meminta penyuluh, petani dan seluruh insan pertanian turun ke lapangan. “Seluruh insan pertanian harus turun ke lapangan, tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat indonesia. Dan tetap bekerja memperjuangkan ketersediaan pangan serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid – 19,” tutur SYL.
Sejalan dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan tentang ketahanan pangan. “Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas adalah melakukan percepatan tanam, genjot luas tambah tanam. Jika mempercepat tanam itu berarti akan mempercepat produksi dan itu berarti ketersediaan pangan akan lebih cepat serta ketahanan pangan akan terjamin. Mari bersama bersinergi untuk saling support mengupayakan percepatan tanam,” tegas Dedi.
Kegiatan tanam padi salah satunya dilaksanakan oleh Kelompok Tani Pemancar di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Dari luas lahan sebesar 3 hektar, semuanya sudah ditanami komoditas padi sawah dengan varietas Sertani. Untuk perlakuannya, kelompok tani Pemancar menggunakan pupuk hayati trichokompos. Ikut hadir dalam kegiatan tanam tersebut Penyuluh Wilayah Binaan Sukasari, Koordinator BPP Sarolangun, Mubari dan Kepala UPTD, Wasnadi.
“Saat ini kami tetap menjaga semangat dari petani untuk selalu lakukan percepatan tanam padi di lahan demi tercapainya ketahanan pangan. Kami harapkan kegiatan panen akan senantiasa berlangsung terkhusus di Kecamatan Sarolangun,” kata Mubari beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sarolangun, H. Sakwan ikut memberikan pendapatnya mengenai kerjasama antara petani dan penyuluh ini. ”Dengan pendampingan dari penyuluh pertanian lapangan ini di harapkan dpt menumbuh kembangkan usaha tani secara optimal sehingga terciptanya pembangunan pertanian yaitu petani yang sejahtera dan masyarakat yg lebih baik,” semangat beliau.
Pendampingan kepada petani dalam rangka percepatan tanam mulai dari pengolahan tanah dan penanaman padi terus dilakukan untuk menjaga kestabilan dan ketersediaan pangan khususnya produksi padi. Hal ini membuktikan bahwa para penyuluh dan petani tetap menjaga ketahanan pangan dengan menanam padi walaupun pandemi masih merebak.
Penulis: Wahyudi. N
Editor: Renilda PY