Muaro Jambi, Oerban.com – Mengawali hari pertama masuk kerja di tahun 2021, Balai Pelatihan Pertanian Jambi melakukan penyegaran di bagian kepegawaian baik pegawai PNS maupun THL. Disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Ngasiran, SPt menyampaikan penyegaran dengan rotasi beberapa pegawai baik di bagian Tata Usaha, subkelompok penyelenggara pelatihan, subkelompok program dan evaluasi pelatihan, serta tenaga harian lepas (THL). Selain di kantor Kasubag TU menyampaikan pembagian lapangan praktek kepada 5 divisi yaitu: perkebunan dan peternakan, tanaman pangan dan hortikultura, sarana dan prasarana, Laboratorium, dan lahan baru yang akan dibuka di bagian lahan luar Bapeltan Jambi. Selain itu, Hidayat, Koordinator subkelompok penyelenggara pelatihan menyampaikan tentang tatanan baru birokrasi dan mekanisme kerja dan pengelolaan kinerja pegawai di tahun 2021. (4/1/2020)
Rotasi yang dilakukan tidak lain juga dalam bentuk penyesuaian peraturan Kementerian Pertanian yang telah ditetapkan terkait reformasi birokrasi dan penataan kelembagaan, Kementerian Pertanian dalam melaksanaan penataan kelembagaan dengan transformasi jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional yang telah dilantik 30 Desember 2020 lalu.
Seperti yang disampaikan Kepala Bapeltan Jambi, Dr. Ir. Zahron Helmy, MP, dalam arahannya, “ Tahun 2020 terasa istimewa karena adanya Pandemi dan Penataan Birokrasi untuk itu kita harus menyesuaikan dengan aturan yang ditetapkan Kementan.” Ucapan terima kasih juga di sampaikan Zahron kepada semua pegawai karena keterbatasan ruang gerak maupun anggaran namun Bapeltan masih bisa beraktivitas di tahun 2020.
Zahron juga menambahkan,”Rotasi dilakukan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja, saling bekerja sama antara pegawai bangun kesadaran untuk bekerja demi lembaga, dan pengoptimalan lapangan khususnya lahan baru, dengan disukung oleh sarana dan prasarana yang ada di Bapeltan yang cukup lengkap,” tambah Zahron.
Di tempat yang berbeda Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya menekankan bahwa penyetaraan jabatan merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar ada penyederhanaan birokrasi lingkup instansi Pemerintah.
“Memangkas dua level dan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi. Tujuannya untuk memangkas prosedur birokrasi yang panjang sehingga organisasi dan instansi bisa berjalan efektif dan efisien. Harapan lainnya dari Mentan setelah dilakukan tranformasi jabatan ini, kepada seluruh pejabat yang dilantik dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Lebih lanjut SYL mengatakan sejatinya kita ditugasi menjadi pelayan petani jadi harus bertransformasi melepaskan segala atribut jabatan yang terkadang membuat lupa diri menjadi pribadi yang lebih berfungsi tinggi.
Penulis: Yunisa TS
Editor: Renilda P Yolandini
