email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Balas Jhoni Allen, Wasekjend Demokrat: AHY Itu Bintang Bersinar

Populer

Jakarta, Oerban.com – Eks Kader Partai Demokrat (PD) Jhoni Allen Marbun, baru-baru ini dipecat bersama 6 orang kader lainnya karena diduga terlibat isu kudeta untuk menggulingkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selang beberapa waktu setelah resmi dipecat, Jhoni melakukan manuver dengan balik menyerang Partai Demokrat. Dia menuduh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai orang yang kerap melakukan rekayasa terhadap pemilihan ketua Umum PD.

“Pada kongres keempat 2015 di Surabaya, SBY merekayasa jalannya kongres agar dia menjadi calon tunggal sebagai ketua umum Partai Demokrat,” Ungkap Jhoni seperti dikutip dari laman detik pada Senin (1/3).

Menurut Jhoni, apa yang telah dilakukan oleh SBY saat itu adalah bentuk pengingkaran janji terhadap dirinya sendiri dan para kader Demokrat di seluruh tanah air.

Dan yang paling meresahkan menurut para ketua DPD dan ketua DPC seluruh Indonesia kata Jhoni, adalah karena adanya peraturan organisasi yang mengamputasi hak DPD dan DPC dengan mengambil iuran anggota fraksi DPRD provinsi dan DPRD kabupaten kota untuk sebagian disetor ke DPP.

Lebih lanjut, Jhoni juga menuding jika kongres PD yang telah mengesahkan AHY sebagai ketua umum sebagai hasil rekayasa dari sang ayah atau SBY.

“Selanjutnya pada kongres ke-V di Senayan, Jakarta, kembali SBY merekayasa tata cara kongres tidak sesuai sebagaimana mestinya. Pembahasan dan penetapan tata tertib acara tidak dilakukan di mana salah satu isinya membahas syarat dan tata cara pemilihan ketua umum. Selain itu, tidak ada laporan pertanggungjawaban dari ketua umum SBY,” Ujarnya.

Dia juga mengatakan jika pada saat kongres di Senayan, peserta yang tidak memiliki hak suara diusir keluar setelah SBY berpidato. Padahal menurutnya, semua peserta memiliki hak bicara, dan hak suara hanya akan digunakan pada saat pemilihan ketua umum atau perbedaan pendapat.

“Selanjutnya SBY mendesain ketua DPD-DPD seluruh Indonesia untuk men-declare AHY menjadi ketum. Itulah yang mereka sebut aklamasi,” Kata Jhoni.

Apa yang dilakukan oleh SBY tersebut menurutnya, membuat AHY menjadi tidak mengerti cara turun gunung untuk menyelesaikan masalah yang ada di partai.

“Makanya AHY berada di puncak gunung tapi tidak pernah mendaki. Oleh sebab itu AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung sehingga bapaknya, SBY, yang saya hormati, menjadi turun gunung. Inilah yang disebut krisis kepemimpinan,” Jelasnya.

Membalas tudingan Jhoni kepada AHY, Wasekjen Demokrat Irwan Fecho mengatakan jika metafora gunung yang dijelaskan oleh Jhoni adalah sebuah kesalahan, karena menurutnya Demokrat adalah bintang.

Metafora gunung oleh bung Jhoni itu kekeliruan besar (fallacy). Demokrat itu bukan gunung yang harus didaki. Lihat aja logonya bintang bukan gunung,” Jelas Irwan di akun twitternya pada Senin (1/3).

“Ketum AHY itu bintang bersinar. Jadi tidak mungkin yang bintang redup dipilih. Bintang bersinar dibutuhkan untuk menerangi jalan dan masa depan Demokrat,” Lanjutnya.

Irwan juga menepis tudingan Jhoni yang menyebutkan jika PD saat ini sedang dalam kondisi krisis kepemimpinan. Menurutnya, yang terjadi saat ini adalah krisis moral kader tidak bertanggung jawab seperti yang telah dipecat.

“Krisis moral itu adalah degan menarik-narik kekuasaan yang merupakan pihak eksternal dan penggunaan uang untuk mengambil alih kepemimpinan sah partai Demokrat,” Terangnya.

Irwan juga menjelaskan jika sampai saat ini, AHY terbukti mampu mengkonsolidasikan kekuatan internal partai, mendongkrak elektabilitas demokrat, tegas dalam memberikan reward dan punishment, responsif serta konsisten dalam memimpin kader dan menjawab kebutuhan rakyat dalam masa krisis pandemi.

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru