Muara Bulian, Oerban.com – Seluruh Kostratani di Kabupaten Batang Hari telah terkoneksi ke Agriculture War Room (AWR) Kementan. AWR berfungsi sebagai pusat data dan sistem kontrol pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi. Sistem ini nantinya akan digunakan sebagai pemicu tumbuh kembangnya produksi di atas angka rata-rata.
Pengkoneksian Kostratani ke AWR dilaksanakan pada kegiatan sosialisasi laporan utama Kementan yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kab. Batang Hari, Selasa (8/9). Kadis TPH Kab. Batang Hari, Mara Muliya Pane menyambut kehadiran Kostrawil Jambi yang diwakili oleh Kepala UPTD Balai Pengembangan SDM Pertanian, Dinas TPH dan Peternakan Prov. Jambi, Ferianda dan Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi, Zahron Helmy.
Dalam arahannya kepada koordinator dan operator dari seluruh BPP di Kab. Batang Hari, Pane menyampaikan bahwa fungsi data sangat penting. Pane juga meminta agar seluruh BPP memiliki data komoditas strategis Kementan dan terus memperbaharui datanya.
“Kementan sudah menyiapkan aplikasi pengisian data laporan utama Kementan. Peran data ini sangat penting untuk menentukan kebijakan pembangunan pertanian yang lebih tepat. Saya minta setiap BPP agar senantiasa melaporkan data komoditas di wilayah kerjanya melalui situs laporanutama.pertanian.go.id”, kata Pane.
Ferianda memaparkan bahwa Kostratani merupakan program nasional Kementan yang harus disukseskan bersama. Tujuan pembangunan pertanian akan semakin cepat terwujud dengan optimalisasi peran Kostratani. “Kementan telah mencanangkan program optimalisasi peran Kostratani. Setiap BPP akan kita gerakkan agar dapat menjalankan fungsinya sebaik mungkin. Pembangunan pertanian yang berpusat di tingkat kecamatan akan mewujudkan pembangunan pertanian yang lebih merata, khususnya di Provinsi Jambi’, papar Ferianda.
Lebih lanjut Zahron menyampaikan agar Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) bertransformasi menjadi Kostratani. Kerja-kerja dan fungsi BPP yang biasa harus meningkat dan dimaksimalkan. “Fungsi Kostratani sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan harus sudah maksimal. Dengan begini, BPP layak menjadi Kostratani dan semua data senantiasa terkoneksi ke AWR”, ujar Zahron.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian yang disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedy Nursyamsi yang meminta agar seluruh BPP secara nasional harus sudah terkoneksi ke AWR sampai akhir September.
“Target Kementan agar seluruh Kostratani sudah terkoneksi ke AWR di bulan September ini. Saya minta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan berperan aktif mengkoneksikan seluruh Kostratani”, kata Dedy.
Penulis: Hidayat
Editor: Renilda PY