Aceh Barat, Oerban.com – Balai Pelatihan Pertanian Jambi bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat sedang melangsungkan kegiatan Pelatihan Dasar bagi penyuluh pertanian Ahli.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Diklat Pertanian Saree, Kabupaten Aceh Barat ini diikuti oleh 39 orang penyuluh pertanian. Ini merupakan salah satu cara Kementerian Pertanian dalam menciptakan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.
Pada satu kesempatan, Pelatihan Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli kedatangan Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Sugeng Mulyono yang menjadi narasumber.
Kepala Bapeltan Jambi menyampaikan materi motivasi dalam pembangunan sumber daya manusia pertanian. Pada kesempatan tersebut, Sugeng mengawali materinya dengan apresiasi kepada kinerja para penyuluh yang ikut andil dalam swasembada pangan nasional serta mendorong sektor pertanian tetap konsinsten berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Kepala Balai juga memberikan hadiah kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan dari beliau.
Peserta pelatihan terlihat sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh Kepala Bapeltan Jambi, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan pendapat dari peserta penyuluh tentang materi yang disampaikan oleh kepala balai.
Pelatihan Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli ini dilaksanakan secara blended learning (online & offline) selama 21 hari untuk membangun landasan dalam pelaksanaan tugas penyuluh pertanian, menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja penyuluh pertanian, memberikan wawasan berfikir secara komprehensif, meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta meningkatkan profesionalisme penyuluh pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengajak para penyuluh pertanian di seluruh Indonesia menjadi garda terdepan mengawal terwujudnya swasembada pangan nasional.
“Pertanian merupakan sektor strategis yang menentukan kedaulatan dan masa depan ekonomi bangsa. Indonesia dapat menjadi negara superpower ekonomi melalui penguatan sektor pertanian,” katanya.
“Tidak ada yang lebih menginginkan Indonesia maju dan berdaulat pangan selain kita sendiri. Pasarnya besar, potensinya besar, karena itu kita harus bergerak. Kalau kita diam, sama saja kita membiarkan rakyat kita sengsara,” tegas Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan hal serupa.
Menurut Santi, SDM memegang peran penting untuk kemajuan pertanian.
“Peran penyuluh sangat vital dalam swasembada pangan sehingga perlu penguatan komitmen agar satu irama dan satu komando,” kata Santi.
Setelah menerima materi secara online selama 2 minggu, rangkaian pelatihan diakhiri praktik kompetensi di mana peserta dibagi menjadi 3 kelompok.
Peserta melakukan tahapan praktik kompetensi mulai dari pengumpulan data potensi wilayah dan menganalisa potensi, masalah, dan pemecahan masalah, membuat programa penyuluhan pertanian.
Peserta juga menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan (RKTP), menyiapkan rencana kegiatan penyuluhan pertanian baik materi, media, metode, dan evaluasi.
Puncaknya, para peserta pelatihan melakukan praktik penyuluhan kepada anggota kelompok tani di masing-masing desa. Kegiatan praktik kompetensi diakhiri dengan mengolah, menganalisis dan menyusun laporan hasil praktik kompetensi.
Editor: Alfi Fadhila

