Kota Jambi, Oerban.com – Sistem belajar ataupun cara belajar merupakan salah satu hal yang menentukan hasil akhir yang didapatkan. Salah satu pembelajaran menarik ialah pembelajaran karakter melalui kegiatan alam. Alam memberikan pembelajaran yang sangat banyak dan menarik. Sepertinya halnya pepatah yang tidak asing lagi di telinga “ Setiap orang ialah guru dan alam adalah sekolah”.
Pemilihan berkegiatan di alam merupakan salah satu cara yang paling menarik, melihat banyaknya penikmat alam terutama pada kaum milenial. Seperti halnya yang disampaikan oleh Jojo “Berkegiatan di alam merupakan salah satu cara kita untuk silaturahmi, hidup sehat, menambah kawan, pengalaman, membentuk karakter pribadi yang lebih baik” Ujar beliau selaku ketua komunitas KPA Jambi.
Komunitas yang didirikan dari sebuah kesadaran terhadap lingkungan dan karakter anak bangsa ini kini telah beranggotakan enam ratus enam puluh tiga orang. Komunitas ini tidak jarang melakukan kegiatan aksi bersih alam melalui pendakian yang terkoordinasi dengan cara yang lebih menarik. Setiap pendaki yang tergabung di komunitas KPA Jambi dengan sadar akan membawa kembali sampah yang dibawa ataupun mengambil sampah yang tertumpuk di jalur pendakian, hal ini merupakan bentuk kesadaran kaum muda terhadap lingkungan sekaligus pembelajaran karakter yang diajarakan secara langsung.
Bonus yang bisa didapatkan dari kegiatan ini ialah kita dapat di manjakan dengan suguhan alam yang sangat indah, disini kita belajar bagaimana tuhan menciptakan detail keindahan dengan sangat sempurna. Tanpa disadarai hal ini pula yang membuat kita terus dapat bersyukur. Mengingat setiap yang tinggi maka ada yang lebih tinggi lagi. Alam selalu memberikan hadiah terindah untuk dikenang dan diceritakan bersama teman-teman. Selaras yang disampaikan oleh Jojo “Melakukan pendakian dapat melihat keindahan ciptaan tuhan dengan sangat indah dan menakjubkan” Ujarnya selaku ketua komunitas KPA Jambi.
Kegiatan besar yang telah dikonsepkan oleh tim di tahun 2022 ialah melakukan trip keliling Pulau Jawa, melakukan aksi diksar serta kegiatan sosial lainnya. Ketika mendaki kita bukan hanya bersenang-senang melainkan juga belajar, bahwa terkadang hidup butuh jalan yang berat untuk melihat hasil yang lebih indah. Bertahan dan juga menjaga komunikasi merupakan kunci, karena hidup bukan tentang kita sendiri, ada iringan dan uluran tangan keluarga dan sahabat di sekeliling kita.
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini