email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Beranda Perempuan Gelar Lomba Cipta Pantun dan Puisi Bertema Perkawinan Anak, ini Karya Pemenangnya

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.Dipilihnya rentang waktu tersebut adalah dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM. 

Sebagai lembaga perempuan yang aktif memperjuangkan hak-hak perempuan di Provinsi Jambi, Beranda Perempuan bersama 17 lembaga mitra kampanye Plan Indonesia akan memberikan ruang bagi anak-anak muda, khususnya anak perempuan untuk bersuara dan ikut partisipasi dalam upaya mendorong pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan melalui kampanye serentak dalam rentang waktu 25 November-10 Desember. 

Perkawinan anak merupakan suatu perkawinan yang mana kedua mempelai ataupun salah satunya berumur dibawah 18 tahun. Provinsi Jambi berada di urutan ke 9 tertinggi se-indonesia tahun 2019 dengan persentase 14,8 persen, Meningkat dari tahun 2018 yaitu 12,1 persen. Angka tersebut menempatkan provinsi Jambi sebagai tiga provinsi yang harus menjadi perhatian dengan angka kenaikan signifikan dalam rentang waktu 2018-2019. dengan angka kenaikan 2,07 persen lebih tinggi daripada Papua Barat naik 2,04 persen dan kalimantan Barat berada di urutan pertama 3,54 persen (Sumber Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2018 dan 2019) Berbagai penelitian telah mengungkap rentetan dampak perkawinan dibawah umur 18 tahun dapat berisiko pada kesehatan reproduksi pada anak perempuan, tingginya angka perceraian, rentan mengalami kekerasan seksual serta juga terkait pada penurunan kualitas hidup anak perempuan dalam dimensi hidup layak.

Baca juga  HANYA TERBISU

Perkawinan anak merupakan isu yang kompleks. Hal ini ditengarai faktor kemiskinan, kurangnya akses pada pendidikan, ketidaksetaraan gender, konflik sosial, ketiadaan akses terhadap layanan dan informasi kesehatan reproduksi yang komprehensif, norma-norma sosial yang mengukuhkan stereotip gender tertentu, seperti perempuan seharusnya menikah muda. Budaya perjodohan, interpretasi agama, dan praktik tradisi lokal turut melegitimasi perkawinan anak (UNFPA 2015).

Beranda perempuan telah melaksanakan perlombaan cipta pantun dan puisi bertemakan dampak negatif perkawinan anak yang dilakukan rentang waktu 23 November hingga 3 Desember lalu, dengan total 20 karya pelajar se Indonesia. Berikut karya pantun yang mendapat juara pertama.

Pantun perkawinan anak karya Yulia Ramadani

Hendak ke sungai memancing ikan

Singgah sebentar di gubuk petani

Zaman sekarang sangat memprihatinkan 

Banyak yang melakukan pernikahan dini 

 

Padi ditanam para petani

Padi diolah menjadi nasi

Faktor utama pernikahan dini

Kurang pemahaman kesehatan reproduksi

 

Pergi belanja di akhir pekan

Singgah sebentar di rumah ibu rini

Masalah ekonomi dan pendidikan

Pemicu besar terjadinya pernikahan dini

 

Berwajah tampan namanya Dani

Pergi ke sekolah memakai dasi

Faktor lain pernikahan usia dini

Dinikahkan dan dijodohkan karena tradisi

 

Gadis Jambi menari kedidi

Gerakan indah kesana kesini

Kekerasan seksual banyak terjadi

Salah satu dampak pernikahan usia dini

 

Tukang sayur keliling si ibu tini

Selalu jualan tak kenal lelah

Dampak besar pernikahan usia dini

Banyak menjadikan anak putus sekolah

 

Pergi ke kebun menanam labu

Singgah sebentar memancing ikan

Banyak kasus kematian ibu

Mengaborsi kehamilan yang tidak diinginkan

 

Dokter hewan namanya Reyhan

Memeriksa kucing si ibu dini

Memberi pemahaman legalitas pernikahan

Solusi mencegah pernikahan usia dini

Baca juga  Derap

 

Puisi Perkawinan anak karya Ibnu Sabil

Bahwa Aku Menghapus Masa                                                                                   

Karya : M. Ibnu Sabil

 

Sayat – sayat bergemuruh

Titik – titik yang menggores hati

Seonggok tiang yang terjatuh menjalin cinta

Tetapi malah menjadi duka

Tubuh kecil tersenyum manis

kini berubah menjadi tangis

 

Bunga yang harusnya mekar pada waktunya

namun telah layu sebelum mencapai pucuknha

Rintis hujan dipipiku

Usap – usap wajahku

Tak sadar, selendang ungu pada diriku

ternyata ukiran lebam pada kulitku

 

Terlihat gadis kecil tertawa manis,

namun hanya tangis yang menghampiri

Tuhan

 bolehkah aku mengulang hidup ini?

 

Editor : Renilda Pratiwi Yolandini

 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru