Oleh: Ghina Syauqila
Masing-masing beasiswa memiliki ketentuan yang berbeda-beda, yang juga bersangkut paut langsung dengan jurusan dan universitas yang hendak kita ambil. Contohnya beasiswa LPDP yang biasanya pendaftarannya dibuka dua kali dalam setahun. Setahu Penulis tahu, terakhir kali saat Penulis mencari informasi tentang LPDP, syarat dari diterimanya kita dalam beasiswa LPDP ini, kita harus lolos seleksi S2 terlebih dahulu, selain diri kita dinyatakan layak untuk mendapat beasiswa. Maka dari itu, sekali lagi, penting sekali untuk menyerap dan mengorek informasi sedalam-dalamnya dari program beasiswa tertentu dan dari universitas serta jurusan yang kita pilih.
Memerlukan surat rekomendasi dari dosen kita ketika S1
Hal lainnya yang unik dari proses seleksi S2 adalah dibutuhkannya persyaratan surat rekomendasi dari dosen kita ketika S1 dulu, yang menyatakan apakah dosen kita tersebut merekomendasikan kita untuk S2. Format surat rekomendasi ini sendiri biasanya telah disediakan dari universitas tempat kita mendaftar S2, yang hanya tinggal diserahkan dan diisi oleh dosen kita.
Biasanya form rekomendasi yang harus diisi dosen kita ini berisi bagaimana perkembangan dan kinerja kita selama S1, penilaian dosen tentang diri kita, kelebihan dan kekurangan kita, serta hal apa yang dapat dosen kita rekomendasikan dari diri kita untuk menjalani pendidikan S1 ini. Form rekomendasi ini bersifat rahasia, jadi memang kita sama sekali tidak boleh mengetahui apa yang diisi dosen kita tentang kita loh, Sahabat!
Pihak universitas tempat kita mendaftar menetapkan sistem yang membuat kita tidak bisa melihat isi surat rekomendasi, sehingga surat rekomendasi yang diisi dosen kita ini akan langsung sampai ke pihak penyelenggara seleksi, bukan pada kita. Adapun dosen yang harus mengisi surat rekomendasi ini pada umumnya dua orang.
Nah, jadi, apabila saat ini Sahabat belum lulus, namun ada tekad ingin melanjutkan S2 setelahnya, Sahabat bisa berusaha untuk memperbaiki kinerja diri Sahabat selama di kampus, supaya nanti dosen kita tidak ragu memberikan penilaian tentang diri kita dan memberikan rekomendasi.
Pastikan dosen yang Sahabat pilih untuk mengisi surat rekomendasi ini adalah dosen yang benar-benar mengerti dan memahami diri Sahabat, bisa dosen pembimbing akademik atau dosen pembimbing skripsi, sehingga karena beliau telah mengenal Sahabat, beliau tidak merasa bingung atau ragu lagi dalam mengisi surat rekomendasi ini.
Tentunya, isi dari surat rekomendasi yang diisi dosen kita akan memengaruhi keputusan apakah kita akan lolos seleksi atau tidak. Jadi, kerahkan kinerja terbaik selama di kampus ya, Sahabat!
Pembahasan berikutnya dapat Sahabat baca di Berencana S2? Simak Tips dan Trik untuk Mempersiapkannya! (Bagian 5).