email : [email protected]

23.5 C
Jambi City
Sunday, November 24, 2024
- Advertisement -

Berencana S2? Simak Tips dan Trik untuk Mempersiapkannya! (Bagian 5)

Populer

Oleh: Ghina Syauqila

 Terdapat seleksi wawancara

Nah, Sahabat, satu hal yang paling menonjol dari serangkaian tes seleksi S2 ini adalah terdapat tes wawancara. Hampir semua perguruan tinggi menerapkan tes wawancara ini dalam penyeleksian mahasiswa S2. Biasanya, akan ada dua sampai tiga dosen yang akan mewawancarai kita. Sedangkan metode wawancara dikembalikan lagi pada kebijakan masing-masing universitas ataupun fakultas.

Adapun yang biasanya ditanyakan saat wawancara S2 ini seperti:

  • Apa pengalamanmu selama S1?
  • Apa kegiatanmu setelah lulus S1?
  • Ceritakan tentang dirimu.
  • Mengapa kamu tertarik melanjutkan studi ke jurusan ini?
  • Mengapa kamu berminat untuk lintas program studi? (Jika program studi yang Sahabat ambil di S2 ini berseberangan dengan program studi Sahabat ketika S1)
  • Apa judul skripsimu?
  • Apa yang kamu lakukan dengan skripsimu?

Nah, Sahabat, terkadang, saat wawancara, kita akan ditanya mengenai skripsi kita dulu. Pertanyaan itu bisa berkaitan dengan judul skripsi kita, metodologi penelitian kita, publikasi, dan apa yang kita lakukan dengan skripsi kita tersebut. Apakah kita hanya sekadar menyusun skripsi saja lalu mencetaknya, atau apakah ada kegiatan lanjutan yang kita lakukan pasca penyusunan skripsi. Dalam hal ini, pewawancara ingin melihat bagaimana kontribusi kita sendiri dalam skripsi kita tersebut selain menyusun, mengadakan penelitian, dan mencetaknya. Karena S2 sangat lekat akan keilmuan yang semakin mendalam daripada apa yang dipelajari saat S1, sangat wajar jika pewawancara ingin mengetahui apakah ada tindakan yang kita lakukan terhadap skripsi kita.

Selain itu, pertanyaan wawancara S2 lebih fokus dan berpusat pada diri kita sendiri dan bagaimana pengembangan diri kita. Jawaban atas pertanyaan ‘coba ceritakan dirimu’ dan ‘pengalaman apa yang kamu punya?’ adalah poin penting yang menjadi penentu apakah pewawancara—yang notabenenya terdiri dari para akademisi—tertarik pada diri kita, terlepas dari bagaimana nilai ujian TPA dan TOEFL kita. Maka dari itu, melalui jawaban atas pertanyaan ini, kita harus berusaha meyakinkan pewawancara. Pun selagi ada waktu, ayo kumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya, Sahabat. Karena IPK ketika S1 tidak terlalu berarti apabila kita tidak memiliki segudang pengalaman yang mendukung keilmuan yang akan kita ambil ketika S2.

Baca juga  Berencana S2? Simak Tips dan Trik untuk Mempersiapkannya! (Bagian 4)

Nah, Sahabat, untuk pembahasan berikutnya mengenai tips dan trik mempersiapkan S2 dapat Sahabat akses dan baca di artikel selanjutnya. (Nantikan artikel selanjutnya)

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru