Muaro Jambi, Oerban.com – Dua orang tokoh yang peduli terhadap pelestarian kebudayaan, Hasan Basri Agus (HBA) dan Antony Zeidra Abidin ingin mengungkap kisah sejarah kejayaan Candi Muaro Jambi di masa lampau.
Hal tersebut diakui keduanya usai meninjau revitalisasi situs purba Kompleks Candi Muaro Jambi, pada Selasa (23/7/2024).
“Ini sebagai realisasi dari diskusi kami bersama pak Antony Zeidra Abidin, Mantan Wakil Gubernur Jambi, ingin mengkaji ulang tentang kejayaan Candi Muaro Jambi,” ujar HBA.
Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Provinsi Jambi itu mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah menggelar seminar internasional, khusus membahas mengenai sejarah peradaban Candi Muaro Jambi.
Menurut HBA, candi terluas di Asia Tenggara itu punya keunikan dan kemiripan dengan percandian Nalanda di India.
“Ukuran batu bata dan sumur yang ada di Candi Muaro Jambi sama dengan percandian Nalanda India,” ungkapnya.
Mantan Gubernur Jambi periode 2010 – 2015 itu menyebut, spesifiknya ada beberapa program mengenai Candi Muaro Jambi yang akan di lakukan ke depan, selain dari seminar internasional.
Pertama, ucapnya, akan ada MoU antara LAM dan Prodi Arkeologi Universitas Jambi, termasuk juga MoU dengan Yayasan Sahabat Sungai Batanghari dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V.
“Nanti akan diakhiri dengan berkunjung ke Nalanda India, kita punya rencana untuk melakukan studi banding ke sana,” tegasnya.
Sementara itu, Antony Zeidra Abidin (AZA) selaku Ketua Dewan Penasihat Yayasan Sahabat Sungai Batanghari mengatakan, Candi Muaro Jambi adalah peninggalan yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jambi.
Terlebih lagi, sambung AZA, candi yang luasnya delapan kali lebih besar dari Borobudur ini sudah masuk dalam daftar warisan dunia milik Unesco.
“Kita berharap pemerintah yang akan datang bisa memberi perhatian besar terhadap Candi Muaro Jambi,” sebutnya.
Adapun, Pamong Budaya dari Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, Novie Hari Putranto menyambut baik maksud dan tujuan yang disampaikan HBA dan AZA.
Ia juga mengucapkan terima kasih pada kedua tokoh Provinsi Jambi tersebut yang sudah menyumbangkan ide, gagasan, serta semangat dalam merawat kebudayaan.
“Kami berharap semangat ini menjadi dorongan bagi kami dan para generasi muda untuk melestarikan dan bangga terhadap budaya-budaya, terkhusus yang ada di Provinsi Jambi,” pungkas Novie.
Untuk diketahui, peninjauan ini dihadiri juga oleh Tenaga Ahli HBA di DPR RI, Syahrasaddin yang juga merupakan Mantan Sekda Provinsi Jambi, Ketua 1 LAM Jambi Provinsi Jambi, Hefni Zen, dan Pamong Budaya dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, Rhis Eka Wibawa.
Berikut foto-foto kegiatan HBA dan AZA saat meninjau Kompleks Candi Muaro Jambi:
Editor: Ainun Afifah