Ankara, Oerban.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki, Alparslan Bayraktar bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Irak untuk Urusan Energi dan Menteri Perminyakan Hayan Abdel-Ghani di Ankara untuk membahas masalah regional termasuk ekspor melalui pipa minyak mentah Irak-Turki, sesuai pernyataan kementerian.
Mengingat pentingnya pipa tersebut bagi kedua negara, dinyatakan bahwa aliran minyak dari pipa tersebut harus dilanjutkan sesegera mungkin setelah pekerjaan inspeksi, pengendalian dan pemeliharaan dilakukan setelah gempa bumi dahsyat pada 6 Februari 2023.
Turki menghentikan ekspor Irak sebesar 450.000 barel per hari (bph) melalui pipa minyak mentah dari Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) semi-otonom di Irak utara ke pelabuhan Ceyhan di Turki pada 25 Maret setelah keputusan arbitrase oleh Kamar Dagang Internasional (ICC). ICC memerintahkan Turki untuk membayar ganti rugi di Bagdad sebesar $1,5 miliar atas apa yang dikatakannya sebagai ekspor tidak sah oleh KRG antara tahun 2014 dan 2018.
Turki ingin menegosiasikan jumlah kerugian yang harus dibayar dalam putusan arbitrase, dan juga mencari klarifikasi mengenai kasus arbitrase terbuka lainnya.
“Para menteri bertukar pandangan tentang cara untuk lebih mengembangkan kerja sama antara Turki dan Irak di bidang minyak dan gas, interkoneksi gas dan listrik, energi terbarukan dan efisiensi energi,” demikian pernyataan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki.
“Kedua menteri, yang merupakan salah satu ketua Komisi Ekonomi Gabungan Turki-Irak, sepakat untuk mengadakan pertemuan ke-19 mereka pada tanggal paling awal di Bagdad,” tambah pernyataan itu.
Sumber: Daily Sabah