Muaro Bungo, Oerban.com – Balai Penyuluhan Pertanian sebagai pusat pergerakan pertanian di tingkat kecamatan yang sekarang digaungkan sebagai Komando Strategis Pembangunan Pertanian (kostratani) oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). (04/11/2020)
SYL senantiasa menyampaikan agar peran dan fungsi BPP di Kecamatan harus dioptimalkan. “BPP adalah pusat gerakan pembangunan pertanian, dan pembangunan pertanian sangat tepat jika dilakukan di tingkat kecamatan melalui Kostratani,” jelas SYL.
Untuk mensukseskan dan mengoptimalkan BPP sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian di Kabupaten Bungo BPP Bathin III terus mengawal pergerakan pertanian seperti yang dilakukan kelompok tani Bakti Tai di Desa Teluk Panjang Kecamatan Bathin III dalam Kegiatan panen Perdana padi sawah varietas Inpara 3.
“Pendampingan dan pengawalan ini bertujuan untuk memastikan kegiatan produksi terus berjalan sehingga ketahanan pangan khususnya kabupaten Bungo tetap terjaga,” ungkap Yasmanidar yang merupakan penyuluh BPP Bathin III dimana beliau terjun langsung untuk mendampingi petani Desa Teluk panjang panen padi perdana.
“Sampai saat ini luasan padi yang akan dipanen seluas 20 hektar dengan potensi hasil 5,6 ton/ha. Varietas inpara 3 sesuai untuk ditanam di lahan rawa lebak, rawa pasang surut atau lahan sawah yang rawan banjir atau tergenang.
Umur tanam Inpara 3 sekitar 127 hari. Varietas ini tahan terhadap rendaman hingga 6 hari pada fase vegetatif, toleran terhadap keracunan Fe dan Al, tahan terhadap wereng batang cokelat biotipe 3, dan tahan terhadap penyakit blas, akan tetapi rawan terhadap hawar daun bakteri,“ jelas Yasmanidar.
Ketua Kelompok Tani Bakti Tani, Sorpani, “terima kasih kepada penyuluh dan BPP Bathin III telah mendampingi kami untuk panen perdana ini, saat ini untuk perontokan padi yang telah dipanen masih secara manual. Mudah-mudahan ke depan bisa menggunakan power threser untuk perontokan agar hasil lebih optimal dan kehilangan hasil lebih sedikit,” harap Sorpani.
Memasuki New Normal triwulan tiga, makin memacu Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai pilar ekonomi nasional di saat sektor lainnya mengalami kontraksi hingga pertumbuhan negatif.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga mengungkapkan keadaan pandemi mempengaruhi perekonomian. Namun sektor pertanian terus tumbuh lantaran kerja keras petani yang didampingi penyuluh.
“Petani harus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan dan mendampingi petani. Dalam kondisi apa pun, pangan tidak boleh bermasalah,” katanya.
Pangan tidak boleh bersoal. Untuk itu, kita harus tanam dan memastikan produksi tidak berhenti.
Penulis : Yunisa. TS
Editor : Tim Redaksi