Luwu Utara, Oerban.com – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Pemkab Lutra) mengadakan Pelatihan Penguatan Kelembagaan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Progam Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit.
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Kabupaten Luwu utara, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Direktur Perlindungan Tanaman Perkebunan, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara serta 210 orang petani kelapa sawit peserta pelatihan.
Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Sri Gunawan mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang diselenggarakan. “Ucapan Terima kasih untuk Bupati Luwu Utara karena petani Luwu utara mendapat kesempatan dalam pengembangan SDM kelapa sawit dalam bentuk pelatihan. Kegiatan ini juga didukung oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan skema pendanaan dari BPDPKS. Komoditas kelapa sawit menjadi juara komoditas didunia karena luasnya mencapai 16 juta Ha. Dan di Luwu Utara mencapai 24 ribu ha. Tetapi petaninya kompak sehingga mendapat alokasi dana PSR. Masalah kelapa sawit masih banyak, apalagi pesaing dari luar dan komoditi lainnya. Ada 3 kata kunci untuk solusinya, yaitu SDM yang kompeten, lembaga yang kuat, serta teknologi yang tepat dan ramah lingkungan. Adapun tujuan pelatihan ini adalah untuk mengingatkan kembali budidaya yang baik dan benar serta menambah pengetahuan tentang kelapa sawit,” jelas beliau.
Sementara itu Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani menegaskan komitmen pemerintahannya dalam pengembangan kelapa sawit. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu Utara mengucapkan terima kasih atas adanya kegiatan ini. Harapannya agar peserta memanfaatkan kegiatan pelatihan ini sebaik baiknya dan pemerintah daerah sangat kuat komitmennya dalam pengembangan kelapa sawit,” ujar Bupati.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bapeltan Jambi, Zahron Helmy mengatakan kunci keberhasilan membangun pertanian. “Salah satu keberhasilan usaha tani adalah perencanaan. Perencanaa terbaik dimulai dari keluarga. Petani harus menjadi tuan rumah sendiri melalui kelembagaan koperasi atau Perusahaan Terbatas (PT). Dalam membangun kelompok tani harus ada yang mengurus manajemen. Harus bertransformasi dari petani sub sistem ke pertanian modern. Jadi perlu dibangun korporasi utk manajemen bisnisnya,” kata Kepala Balai
Direktorat Jenderal Perkebunan yang diwakili oleh Kabid Pengembangan SDM Kelapa Sawit menyebutkan harapan dari pelatihan ini. “Direktorat Jenderal Perkebunan mulai tahun 2019 menjadi pelaksana teknis kegiatan pengelolaan dana BPDPKS. Bentuk kegiatan adalah pendidikan dan pelatihan. Harapannya, semoga kegiatan ini dapat mendapat tambahan pengetahuan di bidang kelapa sawit,” sebutnya.
Pelatihan ini merupakan salah satu wujud nyata peran pemerintah dalam pengembangan perkebunan rakyat nasional khususnya komoditas kelapa sawit yang sampai dengan hari ini menyumbangkan devisa yang besar bagi pemerintah melalui ekspor keluar negeri.
Kegiatan pelatihan pengembangan kelapa sawit rakyat tidak terlepas dari perencanaan hulu sampai hilir. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa untuk membangun pertanian membutuhkan kerja sama, perencanaan yang kuat dan mulai dari hulu hingga hilir.
Begitu juga dengan instruksi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada seluruh UPT untuk dapat berperan aktif sesuai dengan tupoksi yaitu peningkatan kompetensi SDM pertanian. “Untuk mewujudkan pertanian yang maju mandiri dan modern sebagaimana tujuan pembangunan pertanian saat ini, maka dibutuhkan SDM pertanian yang kompeten dan berdaya saing sebagai kunci utama pembangunan pertanian,” kata beliau.
Penulis: Taufiqurrohman