email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

BUTUH ORANG SE-KAMPUNG UNTUK MEMBESARKAN SEORANG ANAK

Populer

Sangat sering kita lihat di tempat belanja, dengan tidak berdosanya pembeli memotong antrian untuk membayar. Atau ketika bepergian, betapa dengan mudahnya penumpang mobil mewah membuang sampah dari dalam mobil. Atau, sulitnya anak-anak jaman now untuk sekedar mengucapkan terima kasih atau meminta maaf. Kita tak lagi bisa mengadalkan pendidikan basik ini pada sekolah. Karena sekolah tentu tak mampu membimbing satu persatu muridnya secara detail. Ditambah lagi tuntutan kurikulum, dan tugas adminsitrasi guru yang menumpuk hingga akhirnya pendidikan karakter peserta didik agak terkesampingkan.

Bukan hanya itu, jika kita mengamati dan mengikuti perkembangan kebijakan di Indonesia saat dewasa ini, pemerintah memberikan fokus yang luar biasa pada perbaikan kuantitas dan kualitas tenga pengajar, pergantian kurikulum, dan perbaikan sarana pendidikan (Farizi, 2015). Saya setuju, bahwa guru, infrasturktur, dan kurikulum adalah tiga unsur utama penunjang keberhasilan kualitas peserta didik. Namun, ada satu lagi unsur yang selama ini luput dari perhatian pemerintah, yaitu penyertaan orangtua dalam kehidupan sekolah. Tentu orangtua adalah elemen yang tidak dapat ditinggalkan dalam narasi pendidikan dan pengajaran. Karena seyogyanya, sekolah adalah penjual jasa, sedangkan orangtua dan siswa adalah kustomernya. Sebagai penjual jasa yang baik tentu, kepuasan orangtua harus dinomorsatukan. Namun sayang sekali, kebijakan yang mengarah pada usaha nyata dalam melibatkan orangtua di sekolah masih sangat minim (Karsidi et al., 2013).

Baca juga  Dekan FKIP Sah Dilantik, Ini Harapan Gubernur BEM FKIP
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru