Oerban.com – Umat muslim di seluruh dunia menyambut bulan suci Ramadan dengan gembira. Beberapa kegiatan unik seperti menghidangkan makanan khusus saat berbuka puasa Dan sahur pun tak terhindarkan.
Ditengah mewabahnya Covid-19, masyarakat dihimbau untuk tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting. Lalu, bagaimana jika Ramadan di tengah Corona ini kamu justru mengalami sakit gigi.
Pola makan yang berubah dari biasanya, serta kurangnya memperhatikan kebersihan mulut dapat memicu permasalahan gigi. Tim oerban.com merangkum beberapa obat rumahan yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi sakit gigi tanpa perlu keluar rumah untuk membeli obat.
Air garam
Garam mengandung disinfektan alami yang dapat membantu menghilangkan partikel makanan yang mungkin tersangkut diantara gigi (suara.com). Campurkan ½ sdt garam dengan air hangat, aduk hingga larut lalu kumur-kumur.
Bawang putih dan garam
Bawang putih mengandung senyawa yang dapat membunuh bakteri, termasuk penyebab plak pada gigi. Haluskan satu siung bawang putih, campurkan dengan sedikit garam, letakkan dalam lubang gigi hingga nyerinya sedikit mereda, kemudian kumur dengan air hangat.
Bawang merah
Menggigit bawang merah dipercaya dapat mengurangi nyeri pada gigi. Dalam sebuah tayangan televisi, Dr Oz menyebutkan menggigit bawang merah membantu mengatasi sakit gigi. Bawang merah mengandung antiseptik alami sebagai bahan yang cocok untuk menghentikan bakteri. Kupas satu siung bawang putih, gigit-gigit pada bagian yang terasa nyeri.
Daun jambu biji
Dilansir dari halodoc.com, daun jambu mengandung zat anti radang dan antimikroba sehingga dapat digunakan untuk mengatasi sakit gigi. Ambil 2-3 lembar daun jambu biji yang masih muda, kunyah-kunyah hingga mengeluarkan ekstrak. Arahkan ekstrak tersebut pada gigi yang mengalami sakit dengan lidah. Tahan beberapa menit, lalu kumur dengan air hangat.
Menjalani ibadah puasa disertai dengan sakit gigi dapat membuat seseorang tidak produktif. Menjaga kesehatan mulut dengan rutin menyikat gigi merupakan langkah pencegahan yang cukup efektif. Jika sudah tidak memungkinkan, mintalah resep dari apoteker terdekat atau segera menghubungi dokter.
Penulis: Novita Sari
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
