email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Wednesday, December 4, 2024
- Advertisement -

Ceri: Si Kecil Menggoda dan Karakteristiknya

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Buah ceri dengan nama latinnya Prunus avium L. merupakan buah yang penyebarannya berada pada daerah yang memiliki iklim sedang (subtropis), namun tidak semua buah dari spesies ini dapat dikonsumsi.

Buah ini berasal dari Asia atau Eropa Selatan. Hingga saat ini terdapat lebih dari 30 spesies ceri asli Eropa dan Asia yang telah diidentifikasi, namun hanya buah ceri yang berasal dari spesies Prunus avium (ceri manis) dan Prunus cerasus (tart ceri/ceri asam) yang diperdagangkan secara global. Ceri yang paling banyak dikonsumsi secara langsung dalam keadaan segara yaitu ceri manis. Ceri asam lebih sering digunakan pada pai, selai, juas dan produk kue.

Buah ceri memiliki pohon yang kokoh dengan batang yang lurus. Ceri manis adalah buah berbiji/buah batu (drupe) dengan ukuran berkisar antara ½ – 1 ¼ inci, berbentuk bulat atau hati dan kulitnya tidak berbulu dengan tangkai buah yang panjang.

Untuk membudidayakan ceri, perlu diperhatikan kondisi tanah. Tanah yang paling baik untuk menanam buah ini yaitu di tanah dalam dengan drainase yang baik dan tidak liat. Selain itu tanah yang berkerikil hingga lempung berpasir juga mendukung proses pertumbuhan tanaman ini. Ceri juga memiliki sistem perakaran yang luas sehingga penting untuk diperhatikan luas area tanam. Ceri dapat menoleransi kondisi tanah dengan pH 5,5-8,5, namun ceri lebih menyukai tanah dengan kondisi yang sedikit asam.

Baik ceri manis maupun ceri asam memiliki syarat berada pada suhu dingin yang cukup tinggi, yaitu sekitar 1.000-1.500 jam. Hal ini menghalangi produksi di daerah dengan iklim yang lebih hangat. Ceri asam lebih toleran terhadap hawa dingin daripada ceri manis. Hujan dan kelembapan yang tinggi selama musim tanam terutama saat berbunga atau panen adalah faktor pembatas terjadinya serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan dapat mengakibatkan kerusakan (kematian) bunga atau tunas dan busuk buah. Namun jika intensitas hujan yang tinggi disaat masa panen maka akan menyebabkan pecah buah.

Baca juga  Budidaya Padi Teknologi Salibu Ala Wenty Agustin

Oleh karena itu sebagian besar ceri manis ditanam di daerah beriklim kering. Selain itu hujan dan kelembapan yang tinggi saat mendekati masa panen juga memperparah serangan busuk cokelat (brown rot) yang sangat merusak ceri.

Pohon ceri juga tidak membutuhkan banyak pemangkasan karena buah yang akan dihasilkan berasal dari cabang buah yang sudah berumur lama.

Hama yang menyerang tanaman ceri yaitu kutu (aphid) ceri hitam, lalat buah ceri/lalat buah ceri hitam, plum curculio, kutu sisik, ngengat buah oriental, dan tungau. Selain hama terdapat pula beberapa penyakit yang seringkali dijumpai menyerang tanaman ceri di antaranya ialah busuk cokelat/hawar bunga, bercak daun ceri, embun tepung, kanker tahunan, kanker bakteri, dan virus.

Karena buah ceri memiliki umur simpan yang sangat pendek, penanganan yang dilakukan mesti hati-hati untuk mengurangi memar dan oksidasi saat proses pengemasan. Umur simpan ceri segar hanya beberapa hari dalam suhu ruang dan hingga 3 minggu pada suhu 32 F (0 0C). Ceri manis dapat disimpan lebih lama daripada ceri asam.Ceri asam yang dikalengkan atau dibekukan dapat disimpan selama beberapa bulan.

Ceri manis umumnya dikonsumsi dalam bentuk buah segar an terkadang diolah dengan cara dikeringkan. Sedangkan ceri asam diolah dengan cara dikalengkan atau dibekukan untuk kemudian digunakan sebagai fiiling dalam pembuatan kue atau dibuat selai maupun jeli. Selain itu ceri asam ini juga diolah dengan cara dikeringkan. Selain dikonsumsi manusia, ceri juga memilili peran penting dalam ekosistem hutan sebagai sumber makanan bagi burung, mamalia dan serangga Buah ceri merupakan sumber sejumlah vitamin dan mineral.

Warna merah atau ungu pada ceri disebabkan oleh kandungan antosianin. Antosianin merupakan salah satu golongan senyawa flavonoid yang merupakan fenolat makanan yang bersifat antioksidan. Buah ceri juga mengandung senyawa bioaktif yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan seperti sebagai obat diuretic dan penyakit kandung kemih.

Baca juga  Mahasiswa Posko 2 KKN Tematik UNJA 2021 Adakan Pelatihan Budidaya Sayuran Hidroponik

Di Indonesia sendiri, ceri sudah cukup dikenal dan biasa digunakan sebagai hiasan pada makanan atupun minuman. Umumnya buah ceri dijual dalam bentuk olahan dan merupakan produk impor. Walaupun merupakan buah yang berasal dari daerah subtropis, tidak menutup kemungkinan untuk membudidayakan ceri di Indonesia seperti buah apel.

Editor : Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru