email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

DAMPAK PANDEMI COVID-19 PABRIK KARET TERANCAM TUTUP, PETANI: BUKANNYA MATI KARENA VIRUS TAPI KAMI MATI KARENA KELAPARAN

Populer

Batang Hari, Oerban.com – Dampak pandemi covid-19 yang mengguncang dunia turut dirasakan oleh petani karet. Hal ini dikarenakan harga karet dibatanghari terus merosot.

Menurut Yoga petani karet asal Bajubang mengatakan bahwa harga karet sudah turun sangat drastis sejak maret kemarin.

“Harga karet sudah turun hingga Rp. 5.000/kg semenjak tanggal 27 maret kemarin”, ujarnya.

Yoga pun mengeluhkan harga kebutuhan pokok yang tinggi tak sesuai dengan harga karet saat ini. Apalagi sekarang sering hujan menyebabkan petani tak bisa menyadap karet setiap hari dan menyebabkan pendapatan berkurang.

Menurut Aguan tengkulak di kecamatan Bajubang mengatakan bahwa harga karet semakin turun akibat pandemi covid-19, “Harga karet semakin turun dikarenakan ekspor yang terganggu karena wabah virus ini, sebagian pabrik karet telah tutup dan sisanya akan tutup satu minggu lagi”, terangnya.

Hal yang sama juga dirasakan Ngadino petani karet di Kecamatan Pemayung, ia mengatakan bahwa pabrik karet sudah mulai tutup dan tak lagi beroperasi. “Disini toke getah, PT karet juga sudah tutup dari seminggu yang lalu. Kami pun bingung nak kerjo apo sementara pemerintah nyuruh tunak dirumah”, tuturnya.

Yoga pun turut mengomentari hal ini ia mengharapkan agar pemerintah memikirkan nasib petani karet apabila pabrik akan tutup, “Tolong pak pikirkan nasib petani karet apabila pabrik tutup, petani mau makan apa, bukannya kami mati karena virus tapi kami mati karena kelaparan”, pungkasnya.

Penulis: Muhammad Imam Arifin
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

Baca juga  JIKA UKT TAK TURUN, MAHASISWA UNJA MEMILIH TAK MELANJUTKAN PENDIDIKANNYA
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru