Bangko, Oerban.com – Peningkatan kesuburan tanah dan mutu produk pertanian yang lebih aman dan sehat bagi konsumen serta pertanian yang ramah lingkungan merupakan pertanian yang diharapkan ke depannya. Oleh karenanya pertanian harus dapat dikelola dan dikembangkan secara bijak dengan berbasis lingkungan. Kepedulian atas kondisi lahan yang semakin menurun karena cemaran residu pestisida yang terlalu tinggi dan pemupukan kimia yang berlebihan ditunjukkan oleh Penyuluh BPP Jangkat Timur, Kabupaten Merangin Jambi melalui pendampingan pengaplikasian pupuk hayati cair di kelompok tani Sungai Ampayang Desa Pematang Pauh, Kecamatan Jangkat Timur, Merangin, Jambi.
Sesuai anjuran Kementerian Pertanian RI yang menganjurkan penyuluh untuk terus mendorong petani memakai pupuk organik untuk keamanan pangan, lingkungan, dan produk yang berkualitas. Seruan tersebut dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang penting untuk pertanian. Pemerintah selalu alokasi anggaran besar dengan kebijakan pupuk bersubsidi bagi petani agar mendapat pupuk berkualitas.
Pendampingan pengaplikasian di kelompok tani Sungai Ampayang ini berasal dari APBN tahun 2021 dengan pengaplikasian di lahan sawah varietas ciherang dimana dosis pupuk cair yang dipakai 100ml/tangki untuk padi sawah.
Dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura kabupaten Merangin yang dengan kepala Dinas Ir. Rumusdar, berharap hasil panen meningkat dengan memakai pupuk cair hayati ini. Sedangkan petani Kelompok tani Sungai Ampayang Yang diketuai oleh Safrun D mengatakan, “ Pengaplikasian pupuk hayati diharapkan dapat meningkat kesuburan tanah sehingga hasil panen akan meningkat dan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.” Ujarnya
Hal ini sesuai anjuran Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi “Jangan terlalu bergantung dengan pupuk anorganik. Pupuk organik lebih bagus. Petani harus belajar dan membiasakan tidak bergantung pada subsidi pupuk, walau pemerintah selalu menyediakan anggaran besar pupuk subsidi untuk petani,” kata Dedi Nursyamsi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga kerap mengingatkan kepada petani untuk tidak bergantung pada pupuk buatan karena berpeluang mengikis biaya operasional bercocok tanam.
Penulis: Boby Apriandana, S. TP