Bangko, Oerban.com – Pangan sebagai sumber gizi menjadi landasan utama manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Dalam mempertahankan kesehatan bukan hanya asupan karbohidrat yang perlu diperhatikan, tetapi vitamin dan mineral juga harus terpenuhi dalam tubuh guna mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Demi menjaga stok pangan, selain tanaman padi yang tidak kalah pentingnya adalah tanaman sayur – sayuran terutama dalam kondisi new normal sekarang ini. Salah satu tanaman yang bermanfaat dalam menjaga imunitas tubuh di tengah wabah ini adalah tanaman kacang panjang yang juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang banyak kita temui di pasar.
Kelompok Tani Karya Utama, Desa Kapuk, Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi merupakan salah satu kelompok tani yang mengusahakan budidaya kacang panjang varietas Sabrina di lahan seluas 1 Hektar. Dalam kegiatan tanam ini juga melibatkan penyuluh Koordinator Penyuluh Kostratani Kecamatan Tabir Ulu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Kita harus memastikan ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya di situasi pandemi covid 19,” tegas Mentan.
Kepala badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengapresiasi penyuluh dan petani yang bersinergi. “Sudah saatnya petani dan penyuluh memanfaatkan teknologi digital.Bila penyuluh pertaniannya cerdas, bisa dipastikan para petaninya juga cerdas. Bila kompetensi penyuluhnya menguasai sisi hulu, bisa dipastikan para petaninya juga akan menerapkan cara budidaya yang baik. Manfaatkan sarana prasarana yang ada untuk meningkatkan produktivitas dalam meningkatkan fungsi dari BPP,” pungkas Dedi.
Dengan pendampingan sekaligus bimbingan yang intensif dari Rabli Kurniawan, penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Koordinator BPP Tabir Ulu, Zulhendri memberikan motivasi kepada petani binaan guna turut memenuhi kebutuhan sayuran masyarakat di masa wabah pandemi ini. “Sambil menunggu musim tanam padi berikutnya, petani kami menanam tanaman palawija untuk menambah income dan menjaga lahan dari gulma,” terang Rabli.
Tanaman kacang panjang yang bernama latin Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis ini tergolong tanaman yang cukup mudah ditanam. Hanya dengan memasukkan 2-3 biji kedalam tanah yang ditugal dan ditutup tanah, setelah umur 45 hari sudah siap untuk dipanen. Waktu yang pendek inilah yang menjadikan kacang panjang salah satu sayuran yang tidak mengenal musim dan kegiatan serta budidayanya didominasi dengan pemasangan ajir karena kacang panjang adalah tanaman yang melilit.
Sebagai sumber protein yang baik, kacang panjang memiliki kandungan vitamin A, Thiamin, ribo flavin, besi, fosfor, kalium, vitamin C, folat, magnesium dan mangan. Selain itu juga memiliki manfaat bagi tubuh antara lain menurunkan kadar gula darah, meredakan nyeri, menjaga kesehatan kulit, menurunkan resiko kanker, menjaga kesehatan jantung, menurunkan resiko rematik, menambah darah dan meningkatkan stamina. Selain kaya akan nutrisi, tanaman ini juga dimanfaatkan oleh petani untuk memulihkan nitrogen di lahan budidaya.
Penulis: Wahyudi. N
Editor: Renilda PY