Kopenhagen, Oerban.com – Denmark telah mengundang operator pipa Nord Stream 2 yang dikendalikan Rusia untuk membantu memulihkan objek misterius yang terlihat di dekat pipa, enam bulan setelah bagian-bagian disabotase.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mengungkapkan penemuan objek tersebut awal bulan ini, mengatakan para ahli percaya itu bisa menjadi antena sinyal untuk mengaktifkan alat peledak di bagian pipa itu.
Otoritas Jerman, Swedia, dan Denmark sedang menyelidiki ledakan bawah laut yang memicu empat kebocoran pada dua pipa Nord Stream di Laut Baltik pada September, tujuh bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Badan energi Denmark merilis foto objek silinder di dekat pipa Nord Stream 2 di dasar laut pada Kamis malam (23/3/2023).
Badan itu mengatakan “mungkin” bahwa objek itu adalah pelampung asap maritim, setinggi 40 sentimeter (16 inci) dan lebar 10 cm (4 inci), dan “tidak menimbulkan risiko keselamatan langsung.”
“Dengan maksud untuk mengklarifikasi lebih lanjut objek tersebut, otoritas Denmark telah memutuskan untuk menyelamatkan objek tersebut dengan bantuan dari Pertahanan Denmark,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Badan itu menambahkan masih menunggu tanggapan dari pemilik pipa sebelum memulai operasi pemulihan.
Raksasa energi Rusia, Gazprom, memegang saham mayoritas di pipa kembar tersebut, dengan sisanya dimiliki oleh perusahaan Jerman, Belanda, dan Prancis.
Jaksa Jerman mengatakan awal bulan ini bahwa, pada bulan Januari, penyelidik menggeledah sebuah kapal yang diduga mengangkut bahan peledak yang digunakan dalam ledakan tersebut.
Konfirmasi pencarian datang setelah New York Times melaporkan bahwa pejabat AS telah mengakses intelijen baru yang menunjukkan bahwa “kelompok pro-Ukraina” bertanggung jawab atas sabotase tersebut.
Pemerintah Ukraina membantah terlibat dalam aksi tersebut, sementara Kremlin menolak laporan Times sebagai “pengalihan”.
Sumber: Daily Sabah