email : [email protected]

24.8 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Desain Dauroh Efektif di KAMMI Jambi

Populer

Oleh : Agustia Gafar

Secara historis, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau (KAMMI) merupakan organisasi kepemudaan yang secara umum diikuti oleh mahasiswa di berbagai kampus di Indonesia. Dalam buku KAMMI dan pergulatan reformasi (2003) Mahfud Sidiq menyebutkan bahwa KAMMI merupakan organisasi yang berkelanjutan. Pasca muktamar 1 tahun 1998 di Bekasi, Jawa Barat, KAMMI mengazamkan diri sebagai organisasi kemasyarakatan yang sebelumnya hanya berupa kesatuan aksi.

Selanjutnya, persoalan orientasi organisasi yang menitikberatkan pada kepemimpinan di berbagai sektor mensyaratkan pola pengkaderan yang sesuai. KAMMI memiliki gerbang awal pendidikan kadernya melalui dauroh marhalah satu (DM 1) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman islam yang integral, bangga terhadap keislamannya, menjadikan islam sebagai pedoman hidup, memberikan pemahaman peran dakwah sebagai mahasiswa, meyakinkan untuk mengikuti proses di KAMMI, serta menyadarkan kondisi umat islam hari ini.

Selain itu juga KAMMI memiliki proses orientasi pengkaderan yang disebut dauroh marhalah dua (DM 2) serta dauroh marhalah tiga (DM 3) yang masing-masing memiliki tujuan untuk membangun militansi dan berpikir kritis, serta menjadikan pesertanya sebagai seorang ideolog, peletak dasar-dasar kebijakan. 

Sebagai organisasi pengkaderan, KAMMI memiliki sejumlah kualifikasi yang mengharuskan anggotanya melewati hal tersebut untuk mengikuti setiap penjenjangan yang ada. Hal tersebut tertuang dalam manhaj pengkaderan KAMMI (MPK) yang selalu mengalami penyesuaian dalam kurun beberapa waktu dengan ikhtiar menyesuaikan dan menjawab kebutuhan zaman. Poin-poin tersebut termaktub dalam indeks jati diri kader (IJDK) kader KAMMI. 

KAMMI sebagai sebuah organisasi tidak hanya mengedepankan aspek intelektual dan nalar kritis, akan tetapi juga pada aspek moralitas dan nilai-nilai keislaman yang juga menyentuh sisi praktis dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hal ini bukan tanpa cela. Meskipun standarisasi pelaksanaan dauroh telah diatur sedemikian rupa, namun, pelaksanaan di lapangan yang tidak ideal membuat hasil capaian kurang maksimal. 

Baca juga  Jurnalisme Dalam Arus Globalisasi, Refleksi Sekolah Jurnalistik KAMMI Al-Mizan

Beberapa dauroh yang dilaksanakan di KAMMI Jambi dirasa belum cukup memenuhi standarisasi pelaksanaan dauroh ideal sesuai manhaj di KAMMI. Faktor kurangnya personalia instruktur yang bertugas, kapasitas keilmuan, konsep dauroh yang dibuat OC yang belum maksimal realisasinya, hingga perkara teknis terkait komunikasi masih menjadi sejumlah permasalahan yang ada. Hal lain yang tak kalah penting, ialah pasca dauroh dilaksanakan, beberapa kelompok MK Khos yang tidak berjalan, lambatnya pengelompokkan hingga evaluasi agar permasalahan di dauroh tidak kembali berulang, juga menjadi permasalahan yang perlu dibenahi.

Desain dauroh KAMMI Jambi

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sebagai organisasi pengkaderan (Harokatul Tajnid ) sudah semestinya menyiapkan anggotanya untukmemiliki kualitas yang mumpuni, salah satu cara utamanya yaitu dengan tarbiyahislamiyah. Tarbiyah islamiyah, seperti yang kita ketahui bersama, merupakan proses penyiapan manusia yang saleh, agar tercipta suatu keseimbangan dalam potensi, tujuan, ucapan, dan tindakannya secara keseluruhan. 

Dauroh merupakan aktivitas berkala, yang dilaksanakan setiap waktu tertentu secara rutin. Dauroh adalah salah satu perangkat tarbiyah yang digunakan oleh KAMMI untuk meningkatkan kadar wawasan pada diri anggota, untuk kepentingan aktivitas islam dan dakwah. Dauroh termasuk metode yang baik untuk membentuk opini ilmiah dan objektif dalam diri kader terhadap berbagai persoalan yang melingkupinya, yang penting dilakukan oleh para aktivis di medan dakwah Islam.

DM 1 sesuai dengan manhaj pengkaderan KAMMI merupakan sarana untuk membentuk aktivis yang memiliki  syakhsiyah Islamiyah al-harakiyah, yaitu memiliki pemahaman islam yang baik serta siap dan bersedia untuk bergerak di tengah masyarakat guna merealisasikan dan mengeksekusi tugas-tugas dakwah yang telah digariskan KAMMI. Untuk dapat membentuk sebuah dauroh efektif di KAMMI ada beberapa hal yang perlu dilakukan :

Baca juga  Dukung Pengembangan Food Estate, Kementan Latih Petani Kabupaten Muaro Jambi melalui Pelatihan Teknis Komoditas Jagung

Pertama, optimalisasi perangkat dauroh. Desain dauroh yang berlaku jangan sampai terlihat monoton bagi peserta. Kontrol MOT dan MCR sebagai penyambung materi juga dapat mencairkan suasana. 

Kedua, penyesuaian antara waktu persiapan dan dauroh yang diwujudkan. Meskipun di KAMMI Jambi, rentang waktu pelaksanaan dauroh dengan surat yang diajukan oleh komisariat telah memenuhi syarat, namun, yang terjadi di lapangan, konsep dauroh yang diinginkan tidak secara penuh terejawantahkan, alhasil dauroh tidak maksimal, dan usaha komisariat dalam menghimpun peserta tidak terbayarkan.

Ketiga, imat yang kurang menguasai dan lihai dalam menyampaikan materi, hal ini harus menjadi perhatian observer sehingga dapat menjadi evaluasi bagi imat dan pelaksanaan dauroh selanjutnya, kemudian diperlukanadanya assessment sebelum pelaksnaan dauroh agar imat dapat memperhatikan segala keperluan penunjang atau outbond di luar kelas untuk menghindari kebosanan bagi peserta dauroh. 

Adapun hal-hal mendetail lain yang perlu diperhatikan, demi kelancaran dan kebaikan agenda dauroh yaitu tujuan pelaksanaan dauroh, metode pelaksanaan dauroh,alur pelaksanaan dauroh, instrumen dauroh, sarana dan prasarana dauroh, administrasi dauroh, dan yang terakhir adalah evaluasi pelaksanaan dauroh. Keseluruhan ini akan berjalan efektif dengan melibatkan unsur instruktur dengan komposisi yang tepat.

 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru