Karya: Siti Saira. H
Sejak pandemi covid-19 menyerang bumi ini, aku serupa disihir lumpuh, tapak tak mampu melangkah semua terhenti dengan di rumah saja. Tak mampu menjelajah dunia lagi, bercengkrama dengan semestapun terbatas. Hanya mampu menatap langit lewat jendela, menanti fajar di halaman rumah jua memburu senja di atap rumah terkadang juga tak dapat, tapi tiap-tiap masa indah itu aku selalu melangitkan pinta agar bumi lekas membaik seperti sedia kala.
Pandemi ini sangat merugikan negeri dan mayarakatnya. Pekerjaan sekarang serba dalam jaringan (online) mending kalau bisa dilaksanakan dengan online. Kalau tidak, kan kasian misalnya para ojek online (ojol), mereka hanya bisa menghidupkan keluarga mereka hanya dengan bekerja sebagai ojol. Lagi-lagi ekonomi jadi terhambat. Belum lagi di bidang lainnya proker-proker pemerintah di bidang olahraga maupun seni dan lainnya.
Tak kalah memprihatinkan di bidang pendidikan, terutama aku sebagai mahasiswa. Kuliahnya lewat zoom, whatsApp, e-learning kadang-kadang tugas menumpuk juga, sebab tidak semua dosen yang ingin kuliah online. Menurutku juga, kuliah online itu tidak efektif. Aku lebih suka kuliah tatap muka tanpa perantara dan pelajaran lebih masuk ke otak, materi yang disampaikan tidak terbatas, bebas juga bertanya-tanya. Sementara online, dosen seperti dikejarkejar ketakutan. Takut kuota habis, jadi lucu apalagi mahasiswanya, mahasiswa yang sudah pulang kampung untuk mencari sinyal handphone lebih ribet. Ia harus manjat-manjat tower agar menemukan sinyal yang bagus. Kejadian paling lucu, ada yang naik di kandang ayam nyari sinyal, alhasil ayamnya juga ikut kuliah.
Adanya corona menimbulkan banyak polemik, tapi di baliknya beribu hikmah yang harus kita syukuri dan kita sadari. Hal menghargai dan tak meremehkan tiap peristiwa, mengerti betapa pentingnya sehat yang diberi Tuhan, bumi yang kelak akan menua mestinya kita rawat, intropeksi diri bagaimana hubungan kita dengan yang kuasa, arti sebuah pertemuan dan persaudaraan. Kini, itu semua baru terasa setelah musibah besar yang tengah kita jalani ini. Lewat pandemi ini pertanda tuhan masih sayang dengan kita, lewat ujian yang membesarkan jiwa, jua tiap detiknya kita petik daun hikmah.
Selain pembelajaran yang membesarkan jiwa, dengan corona aku bisa lebih memanfaatkan masa #dirumahaja dengan aktivitas yang berkualitas, quality time dengan keluarga, mengasah kemampuan (bakat) yang dimiliki, tak lupa jangan ringan tangan, lakukan yang bisa dilakukan untuk membantu.
Berikut tips dari aku selama di rumah saja yang membantu negeri dan bermanfaat dunia jua akhirat :
1. Perbanyak beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Membantu keluarga
3. Melakukan kegemaran yang bermanfaat (jangan rebahan saja)
4. Mengasah bakat, misalnya yang suka nulis, banyak berlatih menulis
5. Menambah ilmu pengetahuan (jangan kudet ya), dengan membaca buku, mendengarkan
(menonton) berita atau apapun channel yang menambah wawasan
6. Olahraga dan jaga kebersihan
7. Jangan lupa refreshing
8. Kita bisa melakukan semua itu dengan membuat jadwal rutinitas, agar lebih terarah. Tapi, bagi yang suka kebebasan, lakukanlah semaunya yang penting tetap bermanfaat.
Maret, 2020
