Ankara, Oerban.com – Serangan yang menewaskan Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyyah di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024) mengejutkan dunia internasional. Tindakan pengecut tersebut dilakukan dengan rudal balistik yang diluncurkan dari luar Iran. Hamas menyebutkan Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam serangan tersebut. Ismail Haniyyah tewas bersama pengawalnya, mereka hadir di Teheran dalam rangka menghadiri undangan pelantikan sumpah jabatan Presiden Iran yang baru.
Insiden tersebut mendapatkan respons dari organisasi pemuda muslim lintas negara, South Asian Youth Organization (SAYO) Turkey turut mengecam serangan itu dan menyatakan belasungkawanya atas meninggalnya mendiang Ismail Haniyyah.
“SAYO Turkey menyatakan duka yang mendalam atas meninggalnya syahid Ismail Haniyyah, pimpinan dan pejuang kemerdekaan Palestina. Kematian beliau adalah kehilangan besar tidak hanya bagi bangsa Palestina tetapi juga bagi umat Islam di seluruh dunia,” kata Presiden SAYO Turkey, Adhe Nuansa Wibisono, Ph.D, pada Kamis (1/8/2024).
Baca juga: Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan di Teheran, Iran: Darahnya Tidak Akan Sia-Sia
Ismail Haniyyah adalah mantan Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina dari Maret 2006 hingga Juni 2014. Kemudian ia menjabat sebagai Kepala Hamas di Jalur Gaza hingga Februari 2017. Selanjutnya jabatan terakhirnya adalah Ketua Biro Politik Hamas hingga terbunuhnya kemarin. Haniyyah ikut serta dalam protes perlawanan Intifadah Pertama sekitar tahun 1987 dan dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan militer Israel.
Wibisono menyebutkan serangan tersebut merupakan kejahatan teror terhadap kemanusiaan yang pengecut oleh zionisme Israel dan semakin memperkuat dukungan untuk Palestina di mata dunia.
“Kematiannya bukan memperlemah malah akan memperkuat semangat perjuangan bangsa Palestina melawan pendudukan Israel. Dengan serangan ini, maka dukungan internasional pun akan semakin menguat bagi kemerdekaan Palestina,” tegas alumnus Turkish National Police Academy tersebut.
Sementara itu Sekretaris Jenderal SAYO, Sherhan Abas, dari Bangsamoro Filipina mengajak seluruh masyarakat dunia dan khususnya komunitas pemuda lintas negara di Turki untuk memboikot produk-produk Israel dan yang mendukung penjajahan Israel atas bangsa Palestina.
“Gerakan boikot ini merupakan bentuk konkret perlawanan pemuda-pemuda lintas negara di Turki terhadap penjajahan dan terorisme Israel. Boikot ini juga akan memotong support dukungan logistik rezim zionis yang menyengsarakan rakyat Palestina,” ujarnya.
Serhan juga menyatakan dukungannya kepada perjuangan bangsa Palestina dalam melawan agresi pendudukan Israel.
“SAYO akan selalu memperjuangkan hak rakyat Palestina. Semangat kemerdekaan Palestina ini menjadi motivasi yang menyatukan bangsa-bangsa muslim di seluruh dunia. Ini adalah momen untuk menunjukkan solidaritas dukungan kita kepada perjuangan bangsa Palestina,” ungkapnya.
SAYO Turkey adalah organisasi diaspora mahasiswa muslim Asia Selatan dan Asia Tenggara yang didirikan di Ankara, Turki pada 24 April 2012. Saat ini SAYO memiliki keanggotaan lintas negara dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Bangladesh, India, Pakistan, Srilanka, dan Myanmar.(*)
Editor: Ainun Afifah