Lhoksukon, Oerban.com – Program Sekolah Lapang memiliki peran strtaegis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia petani. Sekolah Lapang yang notabene salah satu implementasi program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation (IPDMIP) sangat berperan dalam mendongkrak produktivitas petani.
Ini dirasakan oleh Kelompok Tani Alue Menje, Desa Ceumeceet, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara bersama dengan Kementerian Pertanian mengadakan kegiatan sekolah lapang program IPDMIP pertemuan ke 11 dengan materi penyakit pada tanaman padi dan cara pengendaliannya. Adapun tujuan sekolah lapang ini adalah untuk mengetahui penyakit apa yang menyerang tanaman padi, bagaimana gejalanya dan cara pengendaliannya. Selain dihadiri oleh Dinas, Konsultan Pendamping dan penyuluh, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh 25 orang peserta SL IPDMIP yang sebagian besar merupakan petani petani muda Aceh Utara.
Yuskarina, penyuluh Kecamatan Kuta Makmur menjelaskan tentang kegiatan yang dilaksanakan di wilayah binaannya. “Sekolah lapang ini merupakan pendidikan non formal bagi kelompok tani dan anggotanya disini kami belajar pengamatan langsung di lapangan, melakukan diskusi hasil pengamatan dan persentasi hasil diskusi. Penyampaian materi langsung oleh penyuluh pendamping mengenai penyakit tanaman padi. Kerusakan akibat penyakit padi dapat sangat berdampak pada penurunan hasil panen. Penyakit utama disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus. Penyakit yang sering menyerang tanaman padi yang disebabkan oleh jamur seperti Blas, hawar daun bakteri ( Xanthomonas campestris pv. oryzae ), penyakit tungro (virus tungro) dan masih banyak lainnya. Kehilangan hasil padi akibat gangguan hawar daun bakteri berkisar antara 15-24%. Disini saya sangat berharap hasil dari sekolah lapang ini dapat disampaikan kepada petani lain yang tidak berkesempatan mengikuti acara ini., terang beliau.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Alue Menje, Muhadar melihat seluruh peserta sangat antusias dengan kegiatan sekolah lapang ini. Peserta sekolah lapang sangat semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan sekolah lapang ini, disini kami dapat membedakan antara hama dan penyakit pada tanaman padi, aku beliau.
Hal ini sejalan dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan SL IPDMIP akan mendorong petani menjadi lebih mandiri karena tujuan utamanya membangun kemandirian petani dalam pengelolaan proses pembelajaran dari, oleh dan untuk petani. SL IPDMIP akan memberikan banyak pengetahuan untuk petani. Ambil dan serap pengetahuan tersebut serta terapkan dilapangan sehingga produksi pertanian bisa berjalan maksimal, kata Mentan.
Begitu juga Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyatakan pentingnya program IPDMIP ini. Salah satu tujuan IPDMIP adalah meningkatkan produktivitas pertanian. Khususnya di daerah irigasi. Peningkatan produktivitas itu dilakukan IPDMIP dengan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan SDM pertanian, baik itu petani maupun penyuluh, paparnya.
Penulis: Muslim