Amsterdam, Oerban.com – Operator jaringan listrik Belanda TenneT (IPO-TTH.AS) mengatakan pada hari Kamis kekurangan listrik dapat terjadi di Belanda pada tahun 2030, karena peralihan dari bahan bakar fosil mendorong permintaan tetapi pembangkit listrik menjadi semakin bergantung pada cuaca.
Elektrifikasi proses produksi dan penutupan pembangkit listrik fleksibel di seluruh Eropa yang menggunakan batu bara, gas, dan bahan bakar nuklir akan membuat pasokan internasional tidak pasti, kata TenneT.
Pasokan domestik sebagian besar akan cukup untuk memenuhi permintaan di Belanda hingga 2025, katanya. Tetapi ketidakamanan diperkirakan akan meningkat secara signifikan menjelang akhir dekade ini.
Untuk mencegah kekurangan, pasokan dan permintaan listrik perlu menjadi lebih fleksibel, sementara cara baru untuk menyimpan daya dari sumber terbarukan perlu dikembangkan dan koneksi dengan jaringan Inggris dan Skandinavia harus diperluas, kata TenneT.
Pemerintah Belanda bulan lalu mengatakan berencana membangun dua pembangkit listrik tenaga nuklir baru pada tahun 2035, yang akan memasok hingga 13% dari total produksi listrik negara itu pada saat itu.
Hal ini juga berusaha untuk mengembangkan cara untuk menyimpan energi dalam jumlah besar yang dikirim oleh ladang angin lepas pantai dalam bentuk hidrogen.
Sumber: Reuters