Washington, Oerban.com – Kepala Keuangan Twitter Ned Segal mengatakan bahwa mantan Presiden AS Donald Trump tidak akan diizinkan kembali ke platform tersebut, bahkan jika dia memenangkan pemilihan yang lain.
“Cara kerja kebijakan kami, saat Anda dihapus dari platform, Anda dihapus dari platform, baik anda komentator, CFO, atau mantan atau pejabat publik saat ini,” kata Segal dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
“Ingat, kebijakan kami dirancang untuk memastikan bahwa orang tidak menghasut kekerasan, dan jika ada yang melakukan itu, kami harus menghapus mereka dari layanan dan kebijakan kami tidak mengizinkan orang untuk kembali,” tambahnya.
Twitter pada 8 Januari menangguhkan akun Trump karena risiko “hasutan kekerasan lebih lanjut,” dua hari setelah massa pendukungnya menyerbu Capitol AS yang menewaskan sedikitnya lima orang.
Trump dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada 13 Januari dengan tuduhan “menghasut pemberontakan,” ia menjadi presiden pertama yang dimakzulkan dua kali dalam sejarah AS.
Trump dimakzulkan untuk pertama kalinya oleh DPR pada 2019 karena hubungannya dengan Ukraina, tetapi Senat akhirnya memilih untuk membebaskan pada 2020.
Untuk diketahui, sebelumnya Trump pernah menuliskan kalimat ujaran kebencian di akun Twitternya @realDonaldTrump mulai dari menyebutkan media sebagai fake news, menjuluki Kim Jong Un sebagai manusia roket kecil, sebut Joe Biden sebagai sleepy Joe, serta tak kalah kontradiktif dengan melakukan konferensi pers di tempat parkir.
Sumber : Daily Sabah