email : [email protected]

26.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Dorong Peningkatan Skala Usaha Petani Milenial, Kementan Tingkatkan Peran Lembaga Keuangan

Populer

Bogor, Oerban.com – Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi berupa sumberdaya alam (SDA) yang sangat melimpah serta sumberdaya manusia (SDM) termasuk didalamnya generasi milenial sebagai bonus demografi.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Indonesia merupakan negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar selain Amerika Serikat, China, dan India. Sebagai negara tropis, Indonesia dikaruniai sumber daya alam melimpah.

Melihat fakta itu, ujarnya, yang paling tersedia bagi bangsa ini yaitu pertanian.
“Menurut saya paling tersedia adalah pertanian. Pertanian bukan hanya soal makanan untuk kesehatan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan.

Sektor pertanian menjanjikan bagi generasi milenial. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan. Bahkan saya ingin katakan kalau kau mau tidak miskin bertanilah. Bertani itu pasti hebat menjadi petani milenial pasti keren”, tegas Syahrul.

Syahrul pun menambahkan, paradigma generasi milenial harus diubah terkait pertanian. Ia menjelaskan, pertanian bukan sesuatu yang miskin dan kotor. Maka demi mengubah paradigma tersebut, Kementan menargetkan 2,5 juta petani milenial bisa masuk dalam ekosistem pertanian.

Maka Kementan pun berupaya menggandeng pihak perbankan untuk membantu petani serta wirausaha pertanian milenial untuk meningkatkan skala usahanya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Dengan KUR Pertanian, persoalan permodalan dapat teratasi. Petani dapat mengembangkan pertanian mereka dengan KUR Pertanian,” kata Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, pertanian bukan hanya satu kewajiban apalagi keterpaksaan.

“Akan tetapi, pertanian itu adalah bisnis. Pertanian adalah tempat cari duit. Berbicara bisnis berarti kita memerlukan modal, pemerintah telah menyiapkan KUR dengan bunga yang rendah,” ujarnya.

Sejalan dengan Mentan dan Kabadan, kehadiran Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) sebagai program penumbuhan petani serta wirausaha pertanian milenial di pedesaan telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 69.543 pemuda di 4 Provinsi dan 15 Kabupaten di Indonesia lokasi YESS.

Baca juga  KWT Ayo Maju dan UPT Kementan Sukses Kerjasama Budidaya Jamur

Selain meningkatkan kapasitas dan kualitas pemuda pedesaan dalam menjalankan usaha disektor pertanian, Program YESS juga memberikan akses permodalan melalui lembaga keuangan.

Pada Forum Grup Discussion (FGD) dengan tema ‘Peran Lembaga Keuangan Dalam Mendukung Akses KUR Bagi Petani Milenial’ yang dilaksanakan di Bogor (12/04), Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) yang juga Direktur Program YESS Idha Widi Arsanti mengatakan upaya yang dilakukan BPPSDMP melalui Program YESS dalam rangka mendukung akses kelembagaan keuangan berupa pengenalan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga rendah bagi petani serta wirausaha pertanian milenial.

“Petani milenial dibawah binaan BPPSDMP melaui Program YESS lebih siap menerima program KUR. Saat ini sudah terdata sebanyak 69.543 calon Penerima manfaat (CPM) hingga tahun 2022 tersebar di Indonesia yang diintervensi melalui pelatihan kapasitas bisnis, pelatihan literasi keuangan dan lainnya.

Petani Milenial dalam program sudah kami latih sehingga mereka lebih siap untuk menerima program KUR. Tak hanya itu, program YESS bersama lembaga keuangan mengedukasi petani milenial bagaimana cara mengelola keuangan yang baik agar mereka tidak kesulitan ketika harus mengembalikan pinjaman tersebut ”, papar Santi.

Melibatkan beberapa lembaga keuangan seperti, PT Bank Syariah Indonesia, Bank BJB, Bank KEB Hana, Bank Jatim, Bank Sinarmas, Bank Sulsel, Bank Bukopin. Tak hanya itu, hadir pula dalam FGD ini Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Berbendaharaan Kementerian Keuangan serta Kemenko Bidang Perekonomian.

Saiful Islam selaku Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan mengatakan bahwa UMKM terbukti menjadi kelompok usaha yang resilien dalam kondisi pandemi. Dan Kementan khususnya program YESS dapat berkontribusi besar dalam hal UMKM.

Baca juga  PERINGATI HARI TANI NASIONAL, BAPELTAN JAMBI ANGKAT JAHE MERAH PADA KEGIATAN JAMBI BERSWARA

“Kemenkeu telah membangun Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sebagai suatu sistem informasi agar penyaluran subsidi melalui program KUR akuntabel dan kredibel. SIKP mengalami evolusi setiap tahunnya, di tahun ini akan dirilis SIKP mobile yang telah menginformasikan lokasi akurat user (terintegrasi dengan google maps) dengan potensi-potensi penyalur yang ada di sekitarnya, sehingga debitur dapat mengetahui dan memilih penyalur KUR sesuai dengan kebutuhannya. SIKP juga memiliki laman untuk membangun Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan penyalur kredit”, jelasnya.

Diakhir kegiatan FGD disepakati Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan bersedia memberikan akses ke SIKP agar dimanfaatkan oleh BPPSDMP untuk membantu mapping potensi penyalur KUR di sekitar wilayah kerja UPT BPPSDMP.

Dukungan dari lembaga keuangan pun terhadap program YESS mengalir, kedepan akan ada MoU yang dibangun antara Kementan dan BSI untuk mengakomodasi SDM yang usahanya tersegmentasi dan hanya ingin akses KUR dari Bank Syariah. Dan sebagai salah satu sarana publikasi dan edukasi terkait akses layanan perbankan khususnya KUR, BPPSDMP melalui Pusdiktan akan menggelar Milenial Agricultural Forum (MAF) edisi KUR goes to campus.

Penulis: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru