Rantau Rasau, Oerban.com – Kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Daerah dan pelaku usaha sangat dibutuhkan dalam mendukung pengembangan kawasan pangan atau lebih dikenal dengan Food Estate (FE). Salah satu wilayah food estate yang fokus pada komoditas cabai adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa (SYL) mengatakan food estate adalah jawaban untuk menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia. Stabilitas negara dipengaruhi oleh stabilitas pangan suatu daerah. Tujuan Kementan bersama pihak terkait dalam mengembangkan food estate adalah untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik dan semakin sejahtera, tegas Mentan.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa FE merupakan program luar biasa yaitu pemilihan benih, budidaya, panen dan pascapanen dilakukan melalui pendampingan dan pengawasan yang melibatkan banyak pihak. “Food Estate yang menjadi program strategis nasional merupakan konsep pengembangan sentra produksi kawasan yang berbasis korporasi dengan badan usaha tingkat petani yang mengelola usaha tani pangan mulai dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan dan terintegrasi,” ujar Dedi.
Hal tersebut ditindaklanjuti oleh Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi yang melaksanakan kegiatan Pelatihan Teknis Bagi Non Aparatur Angkatan XII (Pemeliharaan Cabai) yang mengambil tempat di P4S Karya Mandiri, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Total 30 orang petani cabai mengikuti kegiatan pelatihan yang dimulai dari taggal 09 11 Juni 2021.
Nampak hadir dalam kegiatan pelatihan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang diwakili oleh Kepala UPT BPPP, Camat Rantau Rasau yang diwakili oleh Kasi Pembangunan, Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang diwakili oleh Widyaiswara, Ketua P4S Karya Mandiri serta Fasilitator Daerah.
Camat Rantau Rasau yang diwakili oleh Kasi Pembangunan, Edison dalam sambutannya berharap ada output yang dihasilkan oleh peserta pelatihan. Terima kasih kepada Bapeltan Jambi yang telah bersedia menyelenggarakan kegiatan ini. Cabai merupakan salah satu komoditas unggulan bagi ibu ibu. Tetap jaga protokol kesehatan dan harus ada output yang dihasilkan dari kegiatan ini seperti demplot sehingga bisa disebarkan kepada kelompok tani lainnya, harap Edison.
Sementara itu Kepala UPTD BPPP Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Sumpana dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyatakan bahwa peserta sudah memiliki modal awal dalam kegiatan ini. Ini merupakan pelatihan kedua yang diadakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur setelah di Muara Sabak Timur dengan komoditas padi. Ini dilaksanakan karena pengembangan food estate yang diprogramkan oleh Pemerintah Pusat. Para peseta sebenarnya sudah memiliki modal utama dalm pelatihan ini yaitu modal keahlian karena rata rata petani cabai secara teknik sudah menguasai. Setelah pelatihan ini, harus ada perubahan dalam kegiatan budidaya cabai. Diharapkan juga 30 orang ini bisa menjadi contoh bagi petani lain di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kata beliau.
Adapun tujuan dari pelaksanaan pelatihan teknis bagi non aparatur angkatan XII (Pemeliharaan Cabai) ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam penerapan/pengembangan usahatani cabai serta untuk mendukung program pengembangan food estate.
Penulis: Puji Lestari