Jakarta, Oerban.com – Pandemi Covid-19 merubah banyak tatanan kehidupan manusia, seperti di bidang pendidikan misalnya, proses pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, terpaksa harus dilakukan secara jarak jauh. Dan hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, untuk bagaimana agar bisa meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan zaman.
Dengan memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi, proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat lebih mudah direalisasikan, meskipun masih memiliki beberapa kendala dalam realisasinya. PJJ sendiri telah diterapkan sejak pertengahan bulan Maret 2020.
Bila kita menimbang dari sisi efektifitas, proses pembelajaran secara tatap muka tentu lebih baik dibanding PJJ. Namun dari sisi efisiensi, PJJ mungkin bisa lebih diandalkan. Untuk itu perlu perhatian khusus dari pemerintah agar PJJ dapat diterapkan secara maksimal.
Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah adalah koneksi Internet. Tidak meratanya koneksi internet menjadi hal yang akan menghambat proses PJJ, terhambatnya proses PJJ akan mempengaruhi substansi dan kualitas dari pembelajaran itu sendiri.
Selain itu, biaya dalam mengoperasikannya jauh lebih mahal dari perkiraan, dampak ini semakin terasa sejak mundurnya ekonomi negara karena pandemi Covid-19. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah memberikan solusi berupa bantuan Paket Internet untuk para pelajar. Berkat ketelatenan Kemendikbud dalam menjalan tugasnya, bantuan tersebut telah dapat dirasakan oleh Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Sedangkan bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, hal itu masih belum bisa dirasakan sampai sekarang. Namun ada kabar baik dari Kemenag baru-baru ini, bantuan berupa paket data internet akan segera diberikan kepada seluruh Mahasiswa PTKI.
Dilansir dari lawan twitter resmi Kemenag, diinformasikan bahwa bantuan tersebut akan segera direalisasikan. “Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) akan dapat bantuan paket data internet untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Saat ini sedang dilakukan verifikasi & validasi (verval) data dan nomor ponsel mahasiswa yang dilakukan bagian EMIS.” Seperti dikutip dalam akun twitter @Kemenag_RI pada selasa (10/11/2020).
Penulis: Zuandanu P
Editor: Renilda PY
