Muara Sabak, Oerban.com – Perluasan kawasan tanaman pangan atau food estate dengan skala luas berbasis korporasi kini merambah ke wilayah Jambi. Satunya di kabupaten Tanjung Jabung Timur. penyuluh berperan penting pada korporasi petani di food estate untuk input sumberdaya meliputi budaya kerja/etos, pengetahuan, komoditas dan prasarana-sarana. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menyampaikan bahwa penyuluhan juga harus digarap dengan menyentuh kelembagaan petani (Poktan, Gapoktan) dan kelembagaan ekonomi petani (KEP). Agar poktan/gapoktan siap menjadi KEP yang muaranya adlah korporasi.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak cepat membangun kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian, dalam hal ini penyuluh dan petani. Hal itu dilakukan untuk menggenjot produktivitas pertanian nasional. Sebagai pelaku utama pembangunan pertanian di Indonesia, kinerja pertanian juga ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani, maka dari itu BPPSDMP melalui Balai pelatihan Pertanian Jambi memberi pelatihan dan mencetak tenaga-tenaga terlatih untuk terus menggerakan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern.
Kali ini Balai pelatihan Pertanian Jambi bekerja sama dengan pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengadakan pelatihan teknis bagi Aparatur dalam rangka memperkuat kelembagaan petani di kawasan food estate. Diselenggarakan di kecamatan Berbak Tanjung Jabung Timur mulai tanggal 27-29 Juli 2021. Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang petani yang berasal dari desa Rantau Makmur, Simpang, danTelago Limo. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Tanjung Jabung Timur diwakili KA. UPTD Pertanian Kab. Tanjabtim, Sumpana, Camat Berbak, M. Yamin, Perwakilan dari Bapeltan Jambi, Puguh Nugroho, SST, M.Si, Koordinator BPP Kec. Berbak Wahid dan Fasilitator dari Komca P4S dan Rusdiono Petani Millenial.
“Pelatihan pada pengembangannya kawasan food estate sangat membantu dalam meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap petani untuk lebih berkembang dan Maju. Kami berharap petani yang ada juga harus terdata pada simluhtan agar nantinya memudahkan petani membeli pupuk subsidi dan memudah dalam merealisasikan program kegiatan.pertanian ke petani/kelompok tani langsung tepat sasaran” ungkap Sumpana.
Camat Berbak, M. Yamin juga menyampaikan bahwa kecamatan Berbak memiliki potensi lahan pangan seluas 2800 ha. “ Program food estate kementerian pertanian sangat kami dukung dengan potensi areal pangan yang ada. Karena hasil produksi padi mencapai lebih dari 8.000 ton. Harapan kami agar tidak ada alih fungsi lahan, sehingga areal pangan tetap terjaga di kec. Berbak untuk memperkuat Pangan lokaL “ Katanya.
Puguh Nugroho, Widyaiswara Balai Pelatihan Pertaian Jambi menyampaikan bahwa Penguatan kelembagaan salah satu ciri kelompok tani berkembang dan maju, yaitu dengan mengoptimalkan peran kelembagaan, khususnya bidang Alsintan dan Pemasaran. Penggunaan Alsintan dapat dikelola secara profesional dengan nama kelembagaan UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) sehingga pengoptimalan dan perawatan alsintan dapat digunakan dalam jangka panjang.
“Pemasaran dalam bidang pertanian, khususnya pemasaran produk pertanian perlu strategi pemasaran online yang tepat seperti penanganan panen dan pascapanen, packing, pelabelan dan pemasaran melalui media sosial untuk meningkatkan nilai jual bagi petani.” tambah puguh.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyatakan Food Estate merupakan program extraordinary. Mulai dari pemilihan benih, budidaya, panen, dan pasca panen dilakukan melalui pendampingan dan pengawasan yang melibatkan banyak pihak. Ditambahkannya, Food Estate menjadi program strategis nasional merupakan konsep pengembangan sentra produksi kawasan pangan yang berbasis korporasi dengan badan usaha tingkat petani yang mengelola usaha tani pangan mulai dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan dan terintegrasi.
Penulis: Wahyudi Narullova