Bandung, Oerban.com – “Pembangunan pertanian akan berhasil jika didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas”, ujar Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) saat memberikan arahan pada pembukaan pertemuan Koordinasi Standarisasi dan Sertifikasi Pertanian di Hotel Novena, Bandung kemarin (04/02/2022).
Maka dari itu agenda peningkatan intelektual bagi seluruh stake holder pertanian harus ada, tambah Dedi lagi. peningkatan intelektual tersebut dapat diperoleh melalui pelatihan dan sertifikasi pada SDM Pertanian untuk membuktikan profesionalismenya melalui uji kompetensi yang diadakan setelahnya.
Hal ini senada dengan pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang mengungkapkan bahwa kualitas SDM pertanian harus selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu parameternya tentu melalui sertifikasi.
Pertemuan yang diselenggarakan selama 3 hari hingga tanggal 06 Februari nanti membahas tentang identifikasi kebutuhan kegiatan sertifikasi dan pembaharuan data TUK serta asesor pada aplikasi SISTER dalam rangka penguatan kelembagaan dan ketenagaan sertifikasi tahun 2022. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Kepala UPT Lingkup Puslattan, LSP Pertanian, Kepala TUK serta Asesor Kompetensi.
Pelaksanaan sertifikasi yang standar membutuhkan tempat uji kompetensi (TUK) yang juga standar serta asesor yang professional, ungkap Leli Nuryati, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian dalam sambutannya. SKKNI atau KKNI akan mendorong terciptanya link and match antara dunia pendidikan dengan dunia industri, tuturnya menambahkan.
Sumber daya manusia adalah kunci dari pembangunan pertanian. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan produktivitas diperlukan peningkatan kualitas SDM. Pengembangan SDM merupakan langkah awal dari proses untuk menentukan uji kompetensi yang akan dilakukan dapat berjalan sistematis dan objektif, tentunya mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita