Kita sering sekali kalah oleh ego, nafsu diri sendiri. Sehingga sesuatu itu mengalahkan yang seharusnya kita lakukan. Misal, kita telah egois untuk mengonsumsi makanan olahan yang bisa menimbulkan penyakit degeneratif. Yaitu, gorengan campuran tepung; bakwan, tahu, tempe, ubi dsb.
Kita telah memilih untuk lebih mementingkan “Enak tauk” padahal tubuh kita perlu yang “sehat tauk” belum lagi kalau gorengan itu dikonsumsi pada malam hari. DUH. Saat malam padahal adalah proses sel-sel tubuh memperbaiki diri. Bukannya kita bantu mereka dgn istirahat yang cukup atau beri nutrisi yg baik, malah kita membuatnya semakin rusak. Na’udzubillah.
Kita semua punya potensi terkena penyakit kanker/tumor. Hanya bagaimana dia kita pancing untuk tumbuh, semakin kita konsumsi makanan olahan ‘manusia’ yang diolah dengan cara yang tidak sehat dan komposisinya juga tidak sehat maka sangat besar potensi sel-sel kanker untuk tumbuh.
Padahal sangat mudah dan murah untuk mencegah potensi sel-sel kanker tumbuh.
Yayasan Kanker Indonesia menyebutkan diantaranya adalah:
– Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan.
– Lebih banyak makan makanan berserat.
-Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali sehari.
– Lebih banyak makan makanan segar.
– Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama.
Sangat tidak ada bandingannya dengan gorengan, fried chicken, bakso, siomay, ayam geprek dan jajanan sejenisnya.
Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan disekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut. (Yayasan Kanker Indonesia)
Mari kita lebih menyayangi diri sendiri, lebih menjaga apa yang telah Allah amanahkan kepada kita. Mudah saja, dengan tidak mendzaliminya hanya karena ego/nafsu. “Jadikanlah makanan sebagai obatmu, bukan obat sebagai makananmu” (dr. Zaidul Akbar).
Penulis: Anisa Shintia Pratiwi
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini