Jakarta, Oerban.com – Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mendukung pemberhentian 56 pegawai KPK yang tidak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Dia menegaskan, KPK saat ini harus tegak lurus di jalur hukum.
“Ajakan menatap masa depan dari ketua KPK RI mari kita sambut. KPK kini harus tegak lurus di jalur hukum. Ia adalah lembaga negara. Tetaplah di jalur negara. Kami rakyat tidak mau kalian bergabung dengan aksi jalanan,” kata Fahri melalui akun twitternya, Rabu (15/9/2021).
Dia menegaskan, tidak ada yang namanya pelemahan dalam tubuh KPK, justru hal itu adalah ujung dari perjalanan panjang untuk untuk melakukan konsolidasi kelembagaan.
“Jangan percaya bahwa ini pelemahan atau niat jahat menghambat pemberantasan korupsi, tidak! Jangan pernah meragukan KPK hanya karena orang tertentu tak lagi di sana,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fahri menyebutkan, kecerdasan, talenta, kapasitas dan profesionalisme KPK melekat pada lembaga. Lembaga yang baik, menurutnya, menganut paham pewarisan yang baik.
“Orang-orang datang dan pergi, tapi lembaga tambah baik setiap hari. Kita harus percaya pertumbuhan kapasitas kolektif setelah 20 tahun ini,” jelasnya.
Wakil ketua umum partai Gelora tersebut mengatakan, salah kalau masyarakat berharap KPK bekerja seperti malaikat tanpa salah. Karena bagaimanapun KPK adalah lembaga tempat manusia biasa bekerja. Itulah sebabnya UU revisi lahir untuk memastikan keterbukaan dan pengawasan yang profesional.
Fahri menambahkan, dirinya termasuk yang senang melihat kritik kepada KPK yang sangat gencar, dibanding pada pujian membabi buta.
“Kritik kepada KPK sekarang akan menyehatkan KPK. Percayalah ini pupuk dan gizi bagi penguatan KPK ke depan. Itulah yang harus terus dimengerti oleh pencinta KPK,” katanya.
“Saya juga senang melihat sikap tenang para pimpinan KPK dalam menanggapi akhir dari mantan pegawai KPK ini. Apapun, perpisahan dengan lembaga pasti menyisakan luka. Tapi kafilah tetap harus berlalu. Perjuangan KPK masih jauh,” lanjutnya.
Terakhir, Fahri mengucapkan selamat kepada KPK RI dan juga seluruh pimpinan, staf dan pegawainya yang masih ada di dalam atau yang telah jadi mantan di luar.
“Jangan putus asa, asalkan kita tetap terus berjuang akhirnya kita akan sampai jua. Insya Allah,” tutupnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini