Jakarta, Oerban.com – Kepergian sang sejarawan Peter Kasenda membuat banyak pihak terkejut, tidak terkecuali pihal keluarga. Atik Mulad yang merupakan kerabat Peter lansung datang ke kediaman Almarhum di Bekasi.
Berdasrkan penuturan Atik, Peter merupakan seorang pahlawan melalui tulisannya. Atik mengatakan banyak karya tulis Peter merupakan perjalanan dari Presiden pertama RI Soekarno atau yang dikenal Bung Karno. Selain aktif menjadi penulis Peter juga aktif dalam pembinaan ideologi Pancasila melalui wadah BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
Saat ditemui pada senin, (10/9/2018) Atik berkata”Beliau (Peter) lulusan UI, Jurusan Sejarah. Banyak menulis tentang Bung Karno, sekarang dia di BPIP, salah satu staff dia. Dan dia itu aktivis di bidang-bidang sejarah,” seperti dilansir detiknews.com
Sempat satu kampus dengan Almarhum Peter di Universitas 17 Agustus (Untag) pada tahun 2003. Dimata Atik, Peter adalah sosok penulis yang fokus pada pekerjaanya. Dan tidak keluar rumah berhari-hari demi menulis sebuah buku.
“Orangnya Concern sama sejara Indonesia. Dia spesialis menulis tentang Bung Karno,” ungkap Atik.
Selain menjadi penulis, Peter adalah seorang pendidik (dosen). Hal itu diungkapkan Atik “Dia nagjarnya sejarah nasiona Indonesia. Selalu mata kuliah yang diambil itu,”.
Atik menuturkan sosok Peter sangat dekat dengan para juniornya ia tak membuat skat antara senior dan junior. Tambahnnya lagi Peter bukanlah orang yang sering mengunggakapkan bila ia sedang sakit. Karena beliau sangat sederhana walaupun merupakan seorang pemikir.
Tak beda jauh dengan Atik, Hendra yang juga merupakan kerabat Peter mengungkapkan bahwa Peter oernah mengeluh tangan sakit, pagal-pegal sperti gejala asam urat. Peter tutup usia di umur 61 tahun. Dengan badan yang susut karena terindikasi macam-macam penyakit.
Hendra berkata “ Saya cukup denkat dengan baliau. Waktu zaman’90-an dan belakangan saya coba tanya, ‘pet bagaimana lo?’ ‘(dijawab) tangan sakit, pegel-pegel, asam urat katanya’. Beda dengan tahun’90, badannya besar, sekarang kecil (badannya). Gulannya juga. Dia ada macam-macam penyakit yang terindikasi seperti itu,”.(LIA)
- Advertisement -
FATWANYA SANG PAHLAWAN PENA INDONESIA
- Advertisement -