Kota Jambi, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi Kabupaten Bogor, menggelar pelatihan penguatan kelembagaan angkatan I dan II, serta pelatihan pengembangan kelembagaan dan usaha angkatan I, yang berlangsung dari tanggal 20 – 30 Agustus 2023, di Swiss-Belhotel Jambi.
Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), yang menyasar para petani sawit sebagai peserta.
Hadir sebagai pembicara sekaligus pembuka agenda secara resmi, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, DR. Ir. Siti Munifah, M.Si.
“Saya hadir dalam rangka membuka pelatihan untuk kewirausahaan dan pengelolaan manajemen kelapa sawit bagi para pemilik kebun, yang rata-rata minimal tanahnya 2 hektare,” ungkap Siti Munifah kepada awak media usai acara pembukaan pelatihan, pada Senin (21/8/2023) sore.
Ia juga menjelaskan, pelatihan kepada para petani sawit ini penting karena 70 persen dari total luas lahan sawit Indonesia yang berjumlah ±16 juta hektare adalah milik masyarakat secara pribadi.
“Ini tentunya supaya produktivitasnya tinggi seperti yang dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara, sehingga mereka perlu diberikan pelatihan seputar managerial pengelolaan kelapa sawit,” paparnya.
Terakhir, Siti Munifah mengatakan jika pelatihan ini juga mendorong para petani untuk bisa membangun kelembagaan seperti koperasi ataupun yang lainnya, sehingga pengelolaan secara berkelompok dapat lebih menguntungkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal menyambut baik pelatihan yang digelar atas kerja sama BPDPKS bersama Kementan tersebut.
Agusrizal menyampaikan, posisi Jambi dengan luasan lahan kelapa sawit terbesar di Indonesia, yang mencapai 1,2 juta hektare memang perlu peningkatan kualitas SDM.
“Kenapa kita perlu peningkatan SDM, karena Jambi ini baru pertama proses replanting-nya, petani kita tidak tahu bibit seperti apa yang ditanam, pemeliharaannya seperti, pupuknya seperti apa, ini membutuhkan pelatihan-pelatihan, belum lagi manajemen tenaga kerja dan panennya,” tutur Agusrizal.
Lebih lanjut, mengenai potensi kelapa sawit, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam suatu kesempatan menegaskan, produktivitas sawit Indonesia harus bisa dimaksimalkan. Mengingat, Indonesia memiliki kawasan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia.
Bahkan, sebutnya, Indonesia punya potensi menggenjot produksi dari berbagai aspek, termasuk dari dukungan akademisi.
“Kurang apa kita? Kurang perguruan tinggi mana? Kenapa negara lain jauh lebih (bagus)? Besok kalau kita biarin begini, orang lain akan lebih maju,” tegasnya.
Adapun, untuk diketahui jumlah peserta yang mengikuti latihan adalah sebanyak 110 orang, yang terbagi ke dalam 3 kelompok. Di mana untuk pelatihan penguatan kelembagaan angkatan I berjumlah 25 orang peserta yang berasal dari Kabupaten Merangin. Lalu untuk angkatan II pada pelatihan yang sama berjumlah 40 orang peserta dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sedangkan untuk pelatihan pengembangan kelembagaan dan usaha diikuti 45 peserta dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Editor: Ainun Afifah