Parit Malintang, Oerban.com – Padi sebagai tanaman penghasil beras menjadi komoditas yang sangat penting di Indonesia. Selain sebagai penghasil bahan pangan pokok, komoditas padi juga merupakan sumber penghasilan utama dari jutaan petani.
Lebih jauh lagi, ketersediaan beras bagi masyarakat merupakan faktor penting untuk ketahanan nasional, keamanan, dan stabilitas pemerintahan. Untuk itu pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi beras untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduk yang jumlahnya terus meningkat, dan ini mendapat prioritas utama dalam pembangunan pertanian di Indonesia.
Mengingat pentingnya komoditas yang satu ini, maka diperlukan perhatian khusus dalam budidayanya, terutama pada pengendalian hama dan penyakit. Hama dan penyakit tanaman padi membuat pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak maksimal.
Hama adalah hewan yang biasanya menyerang atau menggangu tanaman, sehingga tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sedangkan penyakit tanaman padi umumnya disebabkan oleh mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur. Ada berbagai macam hama dan penyakit tanaman yang menjadi momok bagi para petani.
Hal inilah yang menginisiasi Padang Pariaman untuk mengikutsertakan para penyuluhnya mengikuti pelatihan dengan fokus utama pada pengendalian hama dan penyakit tanaman padi.
Bertempat di BPP VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman diselenggarakanlah Pelatihan Teknis bagi Aparatur yang dilaksanakan dari tanggal 09 sampai dengan 11 Juni 2021 yang diikuti oleh 30 orang penyuluh pertanian.
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman dan dihadiri oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang diwakili oleh Widyaiswara, Joni Jafri, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Salmiati, dan Kordinator BPP VII Koto Sungai Sariak, Nurhayati.
Dalam arahannya ketika membuka pelatihan, Yurisman menyampaikan rasa terimakasih kepada Balai Pelatihan Pertanian Jambi telah mempercayakan untuk menempatkan pelatihan di Kabupaten Padang Pariaman. Saya harap para peserta memanfaatkan pelatihan ini dengan baik. Disini bapak/ibu akan memperoleh ilmu yang bermanfaat, dapat berinteraksi dan bertukar pikiran terutama dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi, ujar Yurisman.
Kemudian harapan saya kedepan tak ada lagi petani yang tidak tau bahwa mereka itu punya penyuluh, sebaliknya penyuluh juga harus mendekatkan diri ke petani terutama dalam mendampingi dan memberikan solusi jika ada permasalahan di lapangan, tambah Yurisman lagi.
Sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa penyuluh pertanian merupakan inti dari agent of change pembangunan pertanian. Karena itu, penyuluh pertanian harus hebat, harus mampu mengelola pertanian yang ada di masyarakat.
Petani dan penyuluh merupakan garda terdepan pembangunan pertanian. Oleh karena itu antara petani dan penyuluh harus saling bersatu padu demi kesuksesan dan keberlanjutan pembangunan pertanian.
Penulis : Dyah Nastiti Anindita