email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Geram UNJA Tak Kunjung Buka Suara soal Kasus Pelecehan, Mahasiswa Gelar Aksi Bentang Spanduk

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com Sejumlah mahasiswa UNJA yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Merah dan Lingkaran Studi Mahasiswa Marhaenis (LSMM) Jambi melakukan aksi bentang spanduk di dalam Balairung UNJA, pada Sabtu (3/12/2022) malam.

Aksi bentang spanduk tersebut dilakukan sebagai bentuk protes menyikapi kasus dugaan pelecehan, yang dilakukan oleh oknum perawat di RSUD Raden Mattaher terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran UNJA.

Menurut Benarch salah satu massa aksi yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Merah, mengatakan aksi ini dilakukan karena mengingat kasus pelecehan sudah sebulan lebih terjadi akan tetapi belum ada pernyataan sikap dari pihak kampus

Seperti yang di lansir www.viva.co.id pada tanggal 1 desember 2022 tentang ‘Mahasiswi kedokteran dicabuli perawat di ruang operasi’. Pelecehan ini terjadi tanggal 31 oktober 2022, korban kasus pelecehan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher ialah seorang mahasiswi magang yang beralmamater Universitas Jambi.

“Sudah sebulan kasus ini namun sayangnya kami belum mendengar sepatah kata pun dari pihak kampus terkait kasus tersebut entah itu dalam bentuk keprihatinan, kepedulian maupun mengecam tindakan pelecehan seksual yang dialami mahasiswinya,” ucap Benarch.

“Takutnya jika dibiarkan ini akan berkepanjangan dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi lagi, seharusnya kampus mampu memberikan rasa aman serta nyaman untuk mahasiswa/i dalam menjalankan study dan aksi ini merupakan jawaban dari diamnya pihak kampus,” tambahnya.

Senada dengan itu, Aleksander perwakilan dari LSMM Jambi mengatakan pihaknya menyayangkan adanya perlakuan tidak menyenangkan berupa tindakan kekerasan dari pihak keamanan UNJA EXPO.

“Beberapa di antara kami sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat aksi digelar, yaitu tindakan kekerasan,kami sangat sayangkan itu,” ucapnya.

Dia menjelaskan harapan mereka melalui aksi ini birokrasi UNJA tidak tutup mulut seolah tidak tahu-menahu dalam kasus ini.

Baca juga  Elotansia Sukses adakan Sekolah Konservasi Bersama Rumah Baca Kakita

“Korban mendapat pelecehan saat menjalankan aktivitas studinya, walau kejadiannya di luar kampus tak etis apabila UNJA tidak memberikan tanggapan ataupun bantu pengusutan,” terangnya.

“Kami akan terus mengawal tuntas kasus pelecehan seksual ini, kami akan pastikan sebagai bagian dari keluarga besar UNJA kami tidak bungkam saat saudara kami dapat musibah,” tutup Aleksander.(*)

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru