Jakarta, Oerban.com – Pasca penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah yang dilakukan oleh KPK pada Sabtu (27/2) dini hari, banyak para tokoh yang ikut berkomentar mengenai hal tersebut.
Salah satunya datang dari mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, lewat akun twitter pribadinya Fahri menuliskan, “katanya KPK lemah,” Sembari membagikan tautan link berita penangkapan Gubernur Sulsel pada Sabtu (27/2).
Diketahui, mantan kader PKS tersebut memang telah kritis dengan KPK sejak lama, hal itu semata demi perbaikan kinerja, dan menurut Fahri, KPK saat ini harusnya sudah lebih baik.
Lebih lanjut, Fahri membagikan sebuah foto buku bersampul putih dengan isi yang kelihatan cukup tebal. Buku tersebut kata Fahri, berisi tulisannya tentang kritik kepada KPK sepanjang tahun 2006-2019, dengan harapan adanya perbaikan di tubuh KPK.
“Ini buku hampir 1000 halaman masih tersimpan belum dipublikasi,” Terangnya.
Fahri juga menjelaskan dengan adanya sistem baru Undang-Undang hasil revisi, jika KPK menangkap seseorang pasti sudah disertai dengan alat bukti dan hasil audit yang lengkap.
“Beda dengan KPK sebelumnya yang tanpa pengawasan, KPK sekarang harusnya lebih teliti dan bertanggungjawab dengan hukum acara yang sesuai KUHAP,” Jelasnya.
Selain itu, Fahri meminta agar jangan sampai uang yang ditemukan dalam perkara hanya uang cash di restoran saja, karena menurutnya hal itu akan merusak citra KPK.
“Revisi UU KPK yang lalu dimaksudkan agar KPK bekerja berbasis audit, seperti kejaksaan RI yang sekarang menangani kerugian negara puluhan T,” Tegasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini