Padang, Oerban.com – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) selalu mengambil peran aktif dalam upaya peningkatan kualitas SDM pertanian. Melalui salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihannya, yaitu Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) bagi penyuluh dan petani di Kota Padang, Sumatera Barat.
Mengambil tempat di aula kantor Gubernur Sumatera Barat, acara Bimtek bagi penyuluh dan petani ini dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Gubernur Sumatera Barat, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat, perwakilan Bapeltan Jambi, Plt. Balai Pelatihan dan Penyuluhan Provinsi Sumatera Barat, serta owner Serua Farm dan Hidroponik, Zulhaq Ramadhan yang didaulat sebagai praktisi dalam kegiatan bimtek ini.
Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan pertanian sangat diandalkan oleh Sumatera Barat dalam kondisi pandemi sekarang. “Pandemi covid – 19 sangat berpengaruh terhadap perekonomian Sumatera Barat. Oleh karena itu pertanian sangat diandalkan untuk mengangkat perekonomian Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Barat. Petani di Sumatera Barat tidak hanya di pedesaan, tapi di perkotaan juga ada. Dengan adanya Bimtek ini diharapkan dapat menciptakan petani milenial yang handal sehingga mampu membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi covid – 19. Kami juga meminta kepada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat untuk mendata dan menghidupkan kembali lahan yang tidur sehingga bisa dimanfaatkan untuk petani,” tegas Gubernur.
Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto mengatakan bahwa kegiatan ini menarik antusias peserta disetiap daerah. “Kegiatan bimtek di Sumatera Barat sudah dilaksanakan sebanyak empat angkatan diantaranya Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok selatan, Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah datar. Melihat antusias peserta,diharapkan bimtek selanjutnya akan diadakan di beberapa Kabupaten dan Kota. Sumatera Barat memiliki lahan pertanian yg luas namun sebagian besar petani sudah memasuki usia tidak produktif. Generasi milenial memiliki peranan penting dalam mengelola lahan pertanian. Tentunya dengan keterampilan dan pemikiran lebih maju kedepannya. Kami berharap Petani milenial mampu mentransformasi ilmu dan teknologi dalam penggarapan lahan pertanian, sehingga produksi pertanian bisa menjangkau level bisnis dan meningkatkan perekonomian,” terang Hermanto.
Sementara itu Joni Jafri yang mewakili Bapeltan Jambi mengatakan ada 4 fokus program Kementerian Pertanian. ”Ada 4 hal utama yang menjadi program Kementerian Pertanian, yaitu menjadikan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai Kostratani, menciptakan 2,5 juta petani millenial, menumbuhkembangkan P4S serta memebentuk korporasi. Mudah – mudahan dengan kegiatan bimtek ini, program – program yang sudah dicanangkan dapat terealisasi,” kata Joni.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan SDM pertanian wajib dilakukan karena SDM yang ada masih didominasi generasi tua dengan pendidikan yang terbilang rendah. Kondisi ini diperparah dengan penguasaan lahan yang relatif sempit.
“Untuk mengatasinya, pemerintah berupaya melakukan efisiensi usahatani melalui modernisasi pertanian yang sudah masuk dalam berbagai program Kementan. Tentu kami juga masih membutuhkan waktu dalam mengejar ketertinggalan petani kita dari negara-negara maju. Melalui modernisasi pertanian kita buktikan pada generasi muda bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menjanjikan dan membanggakan hingga akhirnya pertanian kita akan didominasi oleh generasi muda” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi menyatakan kesiapannya dalam pengembangan kualitas SDM pertanian, “Kami siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM, salah satunya dengan regenerasi petani. Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap mengguncang dunia dengan kreativitas dan produktivitas”, tegas Dedi.
Dengan adanya kegiatan bimtek ini, program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang dibesut Kementerian Pertanian menjadi harapan petani untuk mendorong pengembangan sektor pertanian di wilayah pedesaan.
Penulis : Wahyudi. N