Painan, Oerban.com – Penguatan kapasitas sumber daya manusia pertanian terus dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya pada penerapan analisa keuangan untuk mendukung pengembangan usaha tani yang berorientasi laba. Para petani diharapkan tidak hanya berkutat pada proses budidaya dan produksinya saja, namun perlu dibekali pada pencapaian laba agr tdak terkikis oleh kebutuhan rumah tangga dan pengeluaran rutinnya.
Terkait dengan hal tersebut Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa kemajuan pertanian bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi juga peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia pertanian melalui kegiatan pelatihan.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) menindaklanjuti kebijakan program Kementerian Pertanian tersebut melalui berbagai pelatihan untuk menyiapkan sumber daya manusia pertanian yang memenuhi syarat untuk membantu dan mendorong peningkatan produktivitas yang menjadi target pemerintah.
Hal tersebut diterjemahkan oleh unit pelaksana teknis di lapangan, dalam hal ini Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi dengan menyelenggarakan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK). Bapeltan Jambi bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan melaksanakan kegiatan PLEK Angkatan III dari tanggal 09 – 11 September 2021.
Bertempat di hotel Hannah Syariah Painan, acara pembukaan dihadiri oleh Bupati Pesisir Selatan (Rusma Yul Anwar), Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan (Nuzirwan), Konsultan Ahli IPDMIP (Deddy Kurnia), perwakilan Bapeltan Jambi (Binsar Simatupang), Fasilitator Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kepala Bank Nagari Cabang Painan, Tim Fasilitator IPDMIP, Tim Penyuluh Pendamping, serta peserta pelatihan berjumlah 64 orang yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara merasa senang dan menyampaikan harapannya atas program IPDMIP dari Kementerian Pertanian
“Kabupaten Pesisir Selatan memiliki bonus demografi kesuburan lahan, luas areal, sumber air yang tersedia setiap tahun, sarana prasarana yang memadai, yang akan memberikan hasil maksimal dalam peningkatan produktifitas padi sehingga dapat memenuhi kebutuhan internal di Kabupaten dan berpeluang besar untuk Provinsi Sumatera Barat jika dikelola dengan baik. Hasil pemetaan/identifikasi terdapat 4.883 ha lahan produktif yang belum dikelola, sehingga kami mengharapkan ada dampak positif dari program IPDMIP yang sudah membekali PPL dan petani tentang teknis budidaya padi, managem usahatani dan pencatatan usahatani. Kami juga mengharapkan ketika jaringan irigasi belum maksimal, maka akan difasilitasi dengan pompanisasi untuk mengejar tanam dua kali dalam setahun,” kata Bupati.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan, Nuzirwan dalam laporannya mengatakan bahwa program IPDMIP yang dimulai semenjak tahun 2017 sampai dengan sekarang sudah banyak memberikan dampak yang positif untuk kemajuan pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan.
Sementara itu, Bapeltan Jambi yang diwakili oleh Binsar Simatupang mengatakan. “Kegiatan PLEK merupakan bagian dari penguatan kapasitas SDM pertanian di wilayah sasaran IPDMIP. Dibimbing oleh para penyuluh, mengacu pada materi perencanaan dan pengelolaan keuangan rumah tangga, pembiayaan keuangan usaha tani, konsolidasi pembiayaan keuangan usaha tani dan pengenalan produk dan layanan keuangan formal serta pembiayaan pertanian KUR dan asuransi usaha tani padi (AUTP). Materi ini merupakan kelanjutan dari program pelatihan teknis pertanian yang sudah diberikan oleh penyuluh pendamping. Saya berharap peserta PLEK bersedia dan mampu untuk membiasakan diri melakukan pencatatan keuangan usaha tani dari tahap perencanaan hingga realisasi, dan dapat mensosialisasikan pembelajaran yang didapatkan kepada petani lain di desanya masing-masing,” ujar Widyaiswara ini.
Kegiatan ini sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang memberikan tips kepada penyuluh dalam mengelola keuangan. “Yang pertama, pengelolaan keuangan harus dilakukan jujur dan berasal dari hati. Tips kedua adalah tertiba administrasi. Agar pengadministrasian tertib mengikuti prosedur, harus sesuai SOP dan juknis. Dan tips ketiga adalah fleksibel atau tidak boleh kaku. Dalam pengelolaan keuangan ada fleksibilitas yang bisa dimanfaatkan,” terang Kepala Badan.
Penulis : Wahyudi Narullova