email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Harga Pangan Dunia Turun Selama 10 Bulan Berturut-turut

Populer

Ankara, Oerban.com – Harga pangan dunia turun selama 10 bulan berturut-turut. Kemudian sekarang turun sekitar 18% dari rekor tertinggi Maret lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina, kata badan pangan PBB, Jumat (3/2/2023).

Indeks harga Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), yang melacak komoditas makanan yang paling diperdagangkan secara global, rata-rata 131,2 poin bulan lalu dibandingkan 132,2 untuk Desember. Itu adalah pembacaan terendah sejak September 2021.

Angka Desember direvisi turun dari estimasi awal 132,4.

“Jatuhnya harga minyak nabati, susu dan gula membantu menurunkan indeks, sementara sereal dan daging sebagian besar tetap stabil,” kata FAO.

Dalam perkiraan pasokan dan permintaan sereal terpisah pada hari Jumat, FAO menaikkan perkiraan produksi sereal global pada tahun 2022 menjadi 2,765 miliar ton dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,756 miliar ton.

Indeks harga sereal FAO naik hanya 0,1% bulan ke bulan di bulan Januari untuk memberikan kenaikan 4,8% tahun ini. Harga gandum internasional turun 2,5% karena produksi di Australia dan Rusia melebihi ekspektasi. Sebaliknya, beras melonjak 6,2%, sebagian didorong oleh permintaan lokal yang kuat di beberapa negara pengekspor Asia.

Harga minyak sayur turun 2,9% pada Januari, indeks produk susu turun 1,4% dan gula turun 1,1%. Daging tergelincir hanya 0,1%.

Melihat pasokan dan permintaan sereal, FAO mengatakan pihaknya mengharapkan rekor produksi gandum global pada 2022 berkat perkiraan panen yang direvisi dari Australia dan Rusia.

Prakiraan untuk produksi beras dunia direvisi didukung oleh output yang lebih rendah dari perkiraan di China dan sekarang diperkirakan turun 2,6% dari level tertinggi sepanjang masa di tahun 2021.

Menatap tahun 2023, FAO mengatakan indikasi awal menunjukkan kemungkinan perluasan penanaman gandum musim dingin di belahan bumi utara. Namun, memperingatkan bahwa biaya pupuk yang tinggi dapat mempengaruhi hasil.

Baca juga  HPS ke 41, FAO Apresiasi Capaian Pembagunan Pertanian di Masa Covid 19

Pemanfaatan sereal dunia pada 2022/23 diperkirakan turun 0,7% dari tahun sebelumnya menjadi 2,779 miliar ton. Perkiraan stok sereal dunia dipatok pada 844 juta ton, menekan rasio penggunaan stok dunia untuk 2022/23 menjadi 29,5% dari 30,8% pada 2021/22.

Sumber: Daily Sabah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru