Tel Aviv, Oerban.com – Pasca parlemen Israel (Knesset) memberikan kekuatan penuh kepada PM untuk menyatakan perang dengan menyetujui amandemen 41 hingga 62, memungkinkan Netanyahu dan Lieberman menyatakan perang dalam “situasi ekstrim” tanpa mesti mendapatkan dukungan dari parlemen.
Pemungutan suara mengubah undang-undang yang sebelumnya mengharuskan seluruh kabinet untuk memberikan suara pada deklarasi perang.
Setelah pemungutan, Netanyahu langsung sesumbar untuk merenegosiasi atau membatalkan pakta nuklir tahun 2015 yang ditandatangani antara Iran dan AS, Prancis, Rusia, Jerman, Cina, Inggris dan Uni Eropa.
Dia menuduh bahwa Iran pasca penandatanganan pakta tersebut terus mengaktifkan program nuklir mereka dan berusaha menyembunyikan file yang berkaitan dengan program nuklirnya.
Propaganda menuju perang terbuka
Televisi pemerintah Iran menyebut propaganda dan tuduhan Netanyahu tidak berdasar. Netanyahu mengkritik perjanjian nuklir, dan mengatakan bahwa dunia telah gagal mencegah Iran mendapatkan kemampuan senjata nuklir.
Dia juga menyambut janji Presiden AS Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan Iran jika tidak diubah.
Trump memuji presentasi Netanyahu sebagai “baik”, mengatakan itu bahwa Netanyahu “100 persen benar” tentang Iran.
(sumber:aljazeera.com)