Muaro Jambi, Oerban.com – Balai Pelatihan Pertanian Jambi sedang melaangsungkan kegiatan Pelatihan fungsional bagi penyuluh pertanian Ahli dengan peserta berjumlah 30 orang penyuluh pertanian yang berada di wilayah binaan Bapeltan Jambi yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi. Ini merupakan salah satu cara Kementerian Pertanian dalam menciptakan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.
Dalam satu kesempatan, Pelatihan Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli di Bapeltan Jambi kedatangan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan), Leli Nuryati yang menjadi narasumber. Kapuslatan menyampaikan materi kebijakan pembangunan sumber daya manusia pertanian. Pada kesempatan tersebut, Kapuslatan mengawali materinya dengan apresiasi kepada kinerja para penyuluh yang ikut andil dalam mendorong sektor pertanian tetap konsinsten berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya di masa pandemi.
Kebijakan Pembangunan Pertanian kedepan diantarnya berupaya untuk mewujudkan ketersediaan pangan bagi 273 juta rakyat Indonesia, peningkatan kesejahteraan petani, serta peningkatan ekspor produk pertanian. Untuk mewujudkan hal tersebut, strategi yg ditempuh diantaranya dengan meningkatkan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, mendorong pengembangan pertanian modern (smart farming) dan gerakan tiga kali ekspor. Selain itu juga mendorong petani untuk mengakses KUR.
Mengingat salah satu faktor penting dalam pembangunan pertanian adalah sumber daya manusia, maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) memiliki program diseminasi teknologi pertanian, pelatihan sejuta petani dan penyuluh, penumbuhan petani milenial, jobcreator dan job seeker, Kelembagaan ekonomi petani, dan P4S.
Peserta pelatihan terlihat sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh Kapuslatan. In terlihat dari banyaknya pertanyaan dan pendapat dari peserta penyuluh tentang materi kebijakan pembangunan pertanian di Indonesia.
Pelatihan Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli ini dilaksanakan selama 21 hari untuk membangun landasan dalam pelaksanaan tugas penyuluh pertanian, menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja penyuluh pertanian, memberikan wawasan berfikir secara komprehensif, meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta meningkatkan profesionalisme penyuluh pertanian.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengungkapkan bahwa penyuluh harus memberikan kemampuan terbaiknya dalam memberikan pendampingan dan pengawalan di lapangan. Mereka harus memastikan produksi tetap berlangsung.
Penulis: Bobby