Bangko, Oerban.com – Kebutuhan pangan rakyat Indonesia tidak bisa ditunda, begitulah ungkapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang disampaikan dalam setiap kesempatan. Oleh sebab itu kegiatan olah tanah, penanaman, panen, hingga pengolahan produk pangan sangat penting keberlanjutannya.
Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian) yang merupakan salah satu Program Utama Kementan yang berperan langsung dalam mendukung pembangunan pertanian dimana pergerakan ini dimulai dari unsur wilayah terkecil yaitu dari kecamatan. (18/08/2020)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengungkapkan, “Gerakan Kostratani juga menjadi bagian dalam program kegiatan BPPSDMP, selain penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, serta penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan.
“Ada beberapa peran Kostratani yang harus dijalankan. Yaitu sebagai pusat data dan informasi, juga pusat gerakan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan,” paparnya.
Dedi menjelaskan bahwa penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian, dan kolaborasi penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya.Sesuai arahan Menteri SYL BPP Kostratani Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi senantiasa mendampingi petani wilayah binaannya untuk memastikan stok pangan tetap terjaga.
Geliat pertanian terus berlangsung seperti yang dilakukan petani di Desa Muara Seketuk, Kecamatan Tabir Ulu,Kabupaten Merangin. Kelompok Tani Harapan Jaya yang diketuai oleh Masri sedang melakukan penanaman padi sawah dengan varietas impari 30.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tabir Ulu, Zul Hendri mengatakan, Penyuluh saat ini melakukan pengawalan dan pendampingan kepada Kelompok Tani Harapan Jaya berlokasi di Desa Muara Seketuk Kecamatan Tabir Ulu.
“ Pendampingan dilakukan adalah mendampingi Kelompok Tani Harapan Jaya dalam penanaman padi sawah, dengan luas tanam 2,5 Ha, varietas impari 30” ungkap Zul Hendri.
“Pemilihan varietas impari 30 ini untuk mengantisipasi genangan air jika intensitas hujan tinggi, impari 30 memiliki kelebihan cocok untuk ditanam di sawah irigasi dataran rendah sampai ketinggian 400 meter di atas permukaan laut pada daerah luapan sungai, cekungan, dan rawan banjir lainnya dengan rendaman keseluruhan fase vegetatif selama 15 hari. Umur tanaman Inpari 30 Ciherang Sub 1 hanya 111 hari setelah semai dengan potensi hasil 9,6 ton per hektare. Tekstur nasi pulen yang disukai sebagian besar masyarakat umumnya,” papar Asnawi, Penyuluh Pertanian BPP Kostratani Tabir Ulu.
Asnawi melanjutkan, “Varietas Inpari 30 tahan terhadap rendaman air sampai 15 hari. Kalau banjir dan terendam tanaman padi ini mampu menyimpan cadangan energi selama terendam kemudian tumbuh kembali setelah air surut dan tidak mati, kalau padi yang lain pasti akan mati itu,” Ujarnya.
Penulis : Yunisa Tri Suci
Editor : Tim Redaksi