Muaro Jambi, Oerban.com – Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi Kembali menggelar pelatihan secara elektronik (e-training) yang dikemas dalam bentuk program Jambi Berbicara Bersama Widyaiswara atau dikenal Jambi Berswara yang sudah memasuki vol.10.
Harapan tersebut sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada beberapa kesempatan menyatakan bahwa segenap pegawai BPPSDMP harus dapat berinovasi dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat di tengah pandemi ini.
“Dengan segala keterbatasan di tengah pandemi Covid-19, para widyaiswara khususnya diharapkan dapat memompa semangat dalam berkontribusi memajukan sektor pertanian, karena pertanian tidak boleh berhenti”, ujar Dedi.
Sesi kali ini merupakan rangkaian kegiatan dalam bentuk (e-training) Jambi Berswara dilakukan secara virtual melalui zoom meeting. Acara ini ditayangkan melalui zoom meeting diikuti 249 sobat tani dari seluruh Indonesia. Dengan mengangkat tema yang sangat menarik saat ini yaitu MOL ( Mikroorganisme Lokal) Solusi Pertanian Masa Depan. Acara ini dipandu oleh Widyaiswara Bapeltan Jambi Dyah Nastiti Anindita, dengan Narasumber M. Taufiqur Rohman dan Lisa Mariana.
Dibuka oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi Zahron Helmy yang menyampaikan latar belakang Jambi Berswara mengangkat Mikro organisme local (MOL), Akhir-akhir ini masyarakat mulai sadar akan bahaya dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintesis dalam bidang pertanian. Petani mulai tergerak untuk mengurangi penggunaan bahan kimia non alami, seperti pupuk anorganik dan pestisida kimia sintesis.
Kegiatan Jambi Berswara dimulai dengan sharing session dari narasumber, kemudian dilanjutkan dengan praktek membuat MOL. Pada kegiatan e- training ini narasumber menjelaskan definisi (MOL) MIkroorganisme Lokal, Prinsip membuat MOL dan Manfaat MOL dimana peserta sangat antusias dengan materi yang disampaikan ini dibuktikan dengan banyak pertanyaan yang disampaikan oleh soba tani.
Pada kesempatan tersebut Lisa Mariana selaku narasumber menjelaskan bahwa “MOL (Mikroorganisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya organik yang tersedia di suatu daerah yang mengandung unsur mikro dan makro dan juga mengandung mikroorganisme yang baik untuk tanaman dan Limbah yang dapat digunakan dalam proses pembuatan MOL diantaranya adalah limbah rumah tangga yang berupa limbah buah, limbah sayur, dll. Limbah pertanian yang terdiri dari bonggol pisang, rebung bambu, kulit buah, dll”, imbuhnya.
Pada dasarnya kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan Bapeltan Jambi untuk memberikan inspirasi kepada SDM pertanian untuk dapat meningkat SDM pertanian di tengah pandemic Covid-19 ini.
Penulis : Puji Lestari