email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Jelang Berakhirnya Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina Menurun Tajam

Populer

Istanbul, Oerban.com – Ekspor biji-bijian Ukraina menurun tajam pada level terendah bahkan sebelum Rusia meluncurkan invasi sehingga akhirnya menghentikan pengirimannya, hal ini dipublis oleh oleh kementerian pertanian negara itu menunjukkan pada hari Senin.

Pengiriman dalam 17 hari pertama Oktober hanya 2,4% lebih rendah dari pada periode yang sama tahun 2021 meskipun ada penutupan beberapa pelabuhan dan invasi Rusia, menurut data.

Ekspor gandum Ukraina telah merosot sejak Februari karena perang sehingga menutup pelabuhan di Laut Hitam, ini memicu menaikkan harga pangan global dan menimbulkan kekhawatiran kekurangan pangan di Afrika dan Timur Tengah.

Tiga pelabuhan Laut Hitam dibuka blokirnya pada akhir Juli di bawah kesepakatan antara Moskow dan Kyiv, yang ditengahi oleh PBB dan Türkiye.

Perjanjian tersebut membantu mencegah krisis pangan global: Rusia dan Ukraina adalah dua pengekspor biji-bijian terbesar di dunia dan Rusia adalah pengekspor pupuk No. Tetapi Moskow telah berulang kali mengeluh tentang penerapannya, dengan alasan masih menghadapi kesulitan menjual pupuk dan makanan.

Data kementerian menunjukkan bahwa Ukraina telah mengekspor 2,12 juta metrik ton biji-bijian, sebagian besar jagung dan gandum, sejauh ini pada Oktober, dibandingkan 2,17 juta ton pada periode yang sama Oktober 2021.

Data juga menunjukkan bahwa Ukraina telah mengekspor total 10,8 juta ton biji-bijian sejauh ini pada musim 2022/23 Juli-Juni dibandingkan dengan 16,5 juta pada periode yang sama 2021/22.

Volume musim ini mencakup 3,99 juta ton gandum, 5,88 juta ton jagung, dan 896.000 ton jelai.

Secara terpisah, menteri pertahanan Turki dan infrastruktur Ukraina pada hari Minggu mengunjungi Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) di Istanbul yang didirikan sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengoordinasikan ekspor biji-bijian.

Hulusi Akar dan Oleksandr Kubrakov memuji fakta bahwa jutaan ton gandum Ukraina telah dikirim ke pasar dunia melalui Türki.

“Selama tiga bulan ini, total 345 kapal mengirim 7,7 juta ton biji-bijian dari pelabuhan Ukraina,” kata Akar kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa harga pangan telah turun secara signifikan karena pengiriman biji-bijian.

Sementara itu, Kubrakov berterima kasih kepada Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan Akar atas kontribusi mereka dalam pembentukan koridor gandum.

“Kami percaya bahwa inisiatif ini harus terus berlanjut. Kami memahami hubungan antara inisiatif ini dan harga biji-bijian di seluruh dunia,” tambahnya.

Kemudian pada hari Minggu, Kubrakov mengatakan di Twitter bahwa dia bertemu Akar dan membahas Inisiatif Butir Laut Hitam, nama resmi dari kesepakatan itu.

“Tidak ada keraguan bahwa Inisiatif akan melanjutkan pekerjaannya setelah 22 November. Semua pihak akan melakukan yang terbaik untuk mencegah krisis pangan,” tambahnya.

Duta Besar Rusia untuk PBB di Jenewa Gennady Gatilov pekan lalu mengatakan Moskow telah menyampaikan keprihatinan kepada PBB tentang kesepakatan biji-bijian dan siap untuk menolak memperbarui perjanjian bulan depan kecuali tuntutannya ditangani.

Presiden Erdogan pekan lalu mengatakan Ankara bertekad untuk melanjutkan ekspor biji-bijian Ukraina dan mentransfer biji-bijian dan pupuk Rusia ke negara-negara kurang berkembang.

Pernyataan itu muncul ketika Erdogan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Astana Kazakhstan di sela-sela pertemuan puncak.

Dia mengatakan Ankara dapat bekerja dengan Moskow untuk menentukan negara-negara berpenghasilan rendah ke mana biji-bijian dan pupuk Rusia dapat diekspor.

“Kami bertekad untuk memperkuat dan melanjutkan ekspor biji-bijian di bawah perjanjian Istanbul dan transfer biji-bijian dan pupuk Rusia ke negara-negara kurang berkembang melalui Turki,” kata Erdogan, merujuk pada kesepakatan itu.

“Kami mungkin bekerja untuk menentukan nama negara. Yang penting kita fokus pada negara miskin daripada negara maju,” ujarnya.

Sumber : Daily Sabah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru