email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Jurnalisme Dalam Arus Globalisasi, Refleksi Sekolah Jurnalistik KAMMI Al-Mizan

Populer

Oleh : Rama Putra (Kader KAMMI Al-Mizan)

Kota Jambi, Oerban.com – Sebagai bagian terpenting dari arus globalisasi, kemampuan menulis memang sangat diperlukan, terlebih bagi mahasiswa yang baru akan menapaki jejak di dunia profesional. Hal ini dikarenakan menulis bukan hanya sekedar fashion, namun bagi sebagian orang, menulis adalah pekerjaan yang mampu menghasilkan cuan.

Kemampuan menulis dapat dipelajari di mana saja, lewat berbagai platform media online seperti youtube misalnya. Kendati begitu, belajar secara otodidak mempunyai efektifitas yang kurang memuaskan.

Untuk itu, sebagai ikhtiar dalam mewujudkan visi organisasi ‘Menjadikan Literasi Sebagai Estetika Gerakan’, KAMMI Komisariat Al-Mizan mengadakan sekolah jurnalistik yang berlangsung sebanyak tiga sesi.

Dalam sesi pertama, KAMMI Al-Mizan menghadirkan Manajer Liputan Tribun Jambi Deddy Rachmawan sebagai pemateri, untuk mengupas lebih dalam mengenai dasar-dasar jurnalistik.

Deddy dalam pemaparannya menjelaskan, judul dan teras pada sebuah berita memiliki nilai yang sangat penting. Sebab keduanya merupakan gerbang awal yang menghubungkan pembaca dengan berita yang dibawakan, semakin menarik judul dan teras tersebut, maka akan semakin mengundang rasa penasaran.

Memang, dunia jurnalistik telah mengalami banyak perubahan. Pengaruh globalisasi dan semakin majunya teknologi, terkadang malah mengaburkan nilai dari sebuah berita itu sendiri.

Dokumentasi pemberian sertifikat kepada pemateri dalam kelas jurnalistik KAMMI Al-Mizan

Jika dulu jurnalistik hanya sebatas industri media cetak semacam koran dan majalah, maka kini jurnalistik telah memasuki fase baru dengan hadirnya media online.

Dengan didukung kemajuan teknologi, media online saat ini bagai pedang bermata dua. Di samping mempermudah masyarakat mengakses informasi, media online juga banyak menimbulkan keraguan dan membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai keabsahannya.

Ron Nessen, mantan wartawan NBC News seperti dikutip Luwi Ishwara dalam bukunya Jurnalisme Dasar mengatakan, internet membuat semua orang menjadi wartawan.

Baca juga  MESKI SUDAH TUA, PETANI TANAH DATAR MAKIN ANTUSIAS

Hal itu berarti, banyak para penulis lepas–seperti blogger–yang dapat dengan mudah mencampuradukkan antara fakta dan opini. Oleh karena itu, hal paling fundamental yang harus dipertahankan dalam dunia jurnalistik adalah sifatnya yang faktual.

Jurnalistik saat ini juga mengalami perkembangan dari segi gaya kepenulisan, tidak selalu monoton dan tampak membosankan untuk ukuran sebuah informasi.

Hal ini kemudian menjadi pertimbangan KAMMI Al-Mizan agar meletakkannya sebagai headline pada sesi kedua sekolah jurnalistik, bertajuk ‘Jurnalisme Dalam Balutan Sastra’. Dalam sesi ini, para peserta dibersamai oleh sastrawan muda Jambi sekaligus Pimpinan Redaksi media Oerban, Novita Sari.

Penyampaian materi sekolah jurnalistik KAMMI Al-Mizan

Banyak hal yang dibagikan Novi selama materi berlangsung, namun yang paling ia tekankan adalah, sastra tidak boleh mengaburkan jurnalistik. Sekalipun berdasarkan premis umum, sastra memiliki kebenaran versinya sendiri.

Dalam konteks jurnalistik, kata Novi, sastra berperan sebagai pemanis kata per kata yang ditulis, sehingga para pembaca dapat menikmati isi dan memahaminya dengan detail.

Di sesi yang terakhir, KAMMI Al-Mizan mengundang pemateri spesial, seorang wartawan dan juga penulis buku, ia adalah Muawwin.

Di sesi terakhir ini, para peserta memang diarahkan untuk sebuah misi khusus, yang rencananya akan dimulai setelah agenda sekolah jurnalistik berakhir. Sehingga dalam proses berlangsungnya, Muawwin hanya berfokus pada tema yang telah disiapkan, yaitu ‘Metode Penggalian Data’.

Sebagai info, sekolah jurnalistik yang diadakan oleh KAMMI Al-Mizan berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 Juni 2021, di Sekretariat KAMMI Jambi. Dalam proses pelaksanaannya juga dihadirkan sebuah penghargaan bagi peserta terbaik, 3 diantara banyaknya peserta yang mendapatkan penghargaan itu adalah, Aisyah, Al Haris, dan Lilis.

Editor : Renilda Pratiwi

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru