Oleh: Muthia Arahmah
Kebersihan diri melanjuti gemerlapnya malam
Saatnya televisi mulai beraksi
Dengan berbagai tontonan disiarkan
Dentuman suara masjid sudah dijalankan
Mata berkeliaran, menyaksikan tontonan
“telinganya sudah dikencingi setan”
Padahal tau, tapi pura pura tak tau
Bertukar siaran penuh kecandaan
Kakipun tak sangguh melangkah: “walaupun berwudhu”
Belari ria mengambil remot tv disebalah lemari
Berat dosa itu para hamba
Tampunglah kebinasaan hingga datang penyesalan
Mendalo Asri, Maret 2020
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini