Muaro Jambi, Oerban.com – Perubahan iklim saat ini menjadi tantangan bagi para petani karena sektor pertanian adalah sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim karena berpengaruh terhadap pola tanam, waktu tanam, indeks pertanaman, produksi dan kualitas hasil.
Meskipun demikian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tetap menghimbau masyarakat untuk tetap berpartisipasi aktif dalam memperkuat ketahanan pangan.
“Dampak climate change bisa saja menyebabkan tiba-tiba banjir atau kering. Hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Climate change ini merupakan sesuatu yang baru, maka kita harus bisa menyelesaikan dampak yang kemungkinan terjadi. Untuk itu Saya mengajak semua pihak untuk lebih agresif dan bersemangat dalam menghadapai tantangan kedepan,” ujarnya.
Hal itulah yang mendasari Balai Pelatihan Pertanian Jambi untuk tetap menerapkan ilmu pengetahuan dalam menghadapi perubahan iklim dengan melakukan budidaya Melon. Dengan menghasilkan melon yang berkualitas bagus karena memiliki rasa yang manis dan segar serta ukuran yang bagus, Bapeltan Jambi telah menjawab tantangan tersebut dengan memberikan perawatan yang maksimal dan membuktikan bahwa ternyata perubahan iklim bukanlah hal besar.
Berawal dari panen melon perdana yang berhasil, bapeltan jambi tetap konsisten dalam membudidayakan Melon “golden Alisa” ini. Terbukti saat ini bahkan jumlah populasi melon yang ditanam mencapai 200 batang yang ditanam di Lahan Palawija Bapeltan Jambi.
Dalam proses pembudidayaan hingga perawatan melon ini sendiri, petugas lapangan Bapeltan Jambi yang bertanggungjawab bekerja sama dengan koperasi karyawan KPM Agriwidyasa yang memiliki program pembiayaan untuk kegiatan Agribisnis.
Pada Kamis, 11 Agustus 2022 Bapeltan Jambi akhirnya memanen hasil budidaya melon “Golden Alisa” ini. Pemanenan dihadiri oleh Kasubag Tata Usaha, Para Widyaiswara Bapeltan Jambi, Petugas Lapangan dan beberapa karyawan Bapeltan Jambi.
Salah satu Widyaiswara Bapeltan Jambi, Lindung mengatakan bahwa budidaya melon ini juga merupakan salah satu cara Bapeltan Jambi dalam menerapkan ilmu pengetahuan dalam mengelola dan membudidayakan melon yang memiliki resiko tinggi terhadap perubahan iklim tersebut.
Penulis : Wahyudi Narullova